TABANAN – Sejumlah daerah di Tabanan masih dihantui bencana alam seperti tanah longsor akibat hujan lebat belakangan ini.
Di Banjar Cau Belayu, Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan, misalnya. Tanah longsor menimpa sebuah pekarangan rumah mengakibatkan tembok pengyengker Pura Dalem Nusa ambruk.
Tanah longsor juga terjadi Desa Pekraman Gunungsari, Desa Jatiluwih, Penebel sebuah senderan Jaba Pura Dalem sepanjang 30 meter ambruk akibat longsor.
Kepala BPBD I Gusti Ngurah Sucita mengungkapkan ancaman bencana alam memasuki musim penghujan di Kabupaten Tabanan sejauh ini terus terjadi. Seperti tanah longsor, angin kencang dan petir.
“Kami masih melakukan pendataan terhadap bangunan tembok yang ambruk. Kerugian ditaksir puluhan juta rupiah,” jelasnya.
Sucita menambahkan curah hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan senderan Jaba Pura Dalem Desa Pekraman Gunungsari mengalami longsor.
Senderan yang longsor tersebut diperkirakan berukuran kurang lebih 30 x 3,5 meter yang menimpa aliran Subak Gunungsari dan sawah milik warga yang mana sawah tersebut masih dalam keadaan kosong atau belum ditanami apapun.
Hingga saat ini material bangunan tembok akibat longsoran belum dilakukan penanganan pembersihan. Mengingat kondisi di daerah tersebut masih turun hujan.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat. Penanganan pembersihan material dapat dilakukan besok hari (Selasa red),” ungkapnya.
Mengenai ancaman bencana alam yang masih akan terjadi dibeberapa wilayah di Tabanan, pihaknya mengeluarkan surat edaran berupa himbuan yang ditujukan kepada seluruh camat dan perbekel di Tabanan untuk meningkatkan kewaspadaan.