DENPASAR-Bukan hanya menyatakan akan mempolisikan dosen provokator, pasca insiden penutupan gerbang yang mengakibatkan ratusan mahasiswa Universitas Dwijendra tertahan di depan kampus, Senin (26/11) petang lalu, pihak ketua yayasan lama juga menyatakan telah mencabut dan menemui mahasiswa.
Apa isi pertemuannya?
Ketua Yayasan Dwijendra lama, Made Sumitra Chandra Jaya menyatakan, pasca ricuh, Rabu (28/11) sekitar kurang lebih 200 mahasiswa diakui sudah ia temui.
Bahkan pertemuan dengan ratusan mahasiswa itu, diakui Chandra bukan hanya dengan dirinya saja.
Melainkan lanjutnya, para ratusan mahasiswa itu juga langsung bertemu dengan Rektor Universitas Dwijendra.
Menurutnya, didepan ketua yayasan dan rector, ratusan mahasiswa megaku bersalah atas tindakan yang telah mereka lakukan.
“Mereka menyadari bahwa salah ikut dalam kelompok yang teriak-teriak itu,”ujar Chandra didampingi tim Kuasa Hukumnya Nyoman Gede Sudiantara.
Tak hanya itu, kata Chandra, mahasiswa juga mengaku tidak sadar sudah terprovokasi. “Mereka sudah mengakui dan mengaku tanpa disadari bahwa mereka sudah terprovokasi. Bahkan ketua BEM-nya juga menyadari,”imbuhnya.
Pun pasca pengumuman libur yang dikeluarkan rector. Kata Chandra, saat ini kampus sudah dibuka kembali alias libur dicabut.
”Kampus sudah buka lagi,” tukasnya.