RadarBali.com – Pemberlakuan transaksi uang elektronik (e-Tol) di Jalan Tol Bali Mandara (TBM) mulai 1 Oktober mendatang terus dimatangkan.
PT. Jasa Marga Bali Tol (JBT) sebagai pengelola tol menyatakan pembayaran masuk jalan tol memakai kartu unik atau nontunai sudah siap.
Sebagai catatan, penerapan e-Tol di seluruh jalan tol di Indonesia diberlakukan mulai 30 Oktober. Tapi, khusus untuk Bali resmi berlaku 1 Oktober mendatang.
“Tol Bali Mandara lebih siap, berbagai sarana dan prasarana untuk menerapkan transaksi e-Tol sudah cukup mendukung,” ujar Humas PT Jasa Marga Bali Tol (JBT) Drajat Hari Suseno.
Menurutnya, sejak diresmikan 2013 silam, fasilitas TBM sangat mendukung untuk penerapan transaksi E-tol. Karena sejak awal ketersediaan gardu tol otomatis (GTO) sudah disiapkan.
“Tol Bali Mandara memiliki 20 gardu tol, dan 11 gardu sudah difungsikan menjadi GTO untuk pengguna e-Tol tanpa ada petugas pengumpul tol,” jelasnya.
Dari sisa 9 gardu tol yang ada, 8 lainnya terisi petugas pengumpul tol. Kata Drajat, dari 8 gardu tol ini pun bisa melayani transaksi e-Tol.
“Jadi ada yang tunai, ada yang non tunai. Nah, kami tinggal persiapkan saja yang 9 gardu lagi, agar semuanya menjadi GTO tanpa ada petugas,” ucap Drajat.
Dirut PT Jasa Marga Bali Tol Tito Karim menambahkan, untuk meningkatkan penggunaan e-Tol, Jasa Marga Bali Tol memberikan potongan tarif tol sebesar 10 persen.
Potongan ini diberlakukan untuk semua golongan kendaraan, dari tanggal 4 sampai 10 September 2017.