GIANYAR – Rencana Gubernur Bali Wayan Koster hendak memberlakukan program Keluarga Berencana (KB) Bali dengan 4 anak, belum bisa diterapkan secepatnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, masih menunggu hasil koordinasi lanjutan.
Kata Cok Trisnu, di Gianyar sendiri sudah terbentuk 16 kampung KB yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Gianyar.
“Kampung KB itu kebijakan pemerintah (pusat, red), dan bapak gubernur juga perpanjangan tangan pemerintah (pusat),” ujar Cok Trisnu, kemarin (29/11).
Maka, pihaknya belum bisa mengambil keputusan bagaimana nasib kampung KB yang selama ini punya jargon dua anak cukup itu. “Kami menunggu petunjuk lebih lanjut,” ujar pejabat asal Puri Peliatan Ubud itu.
Kata dia, selama ini program KB termasuk kampung KB itu dibentuk untuk membentuk keluarga yang berkualitas.
Salah satu penentu kualitas itu pun adalah kuantitas anak dalam satu keluarga, yakni hanya 2 anak.
Menurut Cok Trisnu, apabila dalam satu keluarga mampu punya anak lebih dari 2, maka program KB yang selama ini berjalan tidak saklek.
Yang penting, keluarga itu mampu menjamin kehidupan si anak. Tentunya menanggung finansial, mulai dari dalam kandungan, remaja hingga dewasa.
“Yang terpenting dalam kampung KB itu merencanakan keluarga yang berkualitas, sebenarnya tidak ada pembatasan jumlah anak tetapi bagaimana anak itu bisa tumbuh kembang dengan berkualitas,” terangnya.
Cok Trisnu menambahkan, penetapan kampung KB ini melihat dari perkembangan cakupan pemakaian kontrasepsi yang meningkat.
Peningkatan alat kontrasepsi itu menjadi salah satu data awal sebuah desa ditetapkan sebagai kampung KB.
Berdasarkan data, hingga saat ini ada 16 kampung KB di Kabupaten Gianyar. “Tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Gianyar,” ucapnya.
Sepanjang tahun, selalu ada kampung KB baru yang dicanangkan oleh pemerintah Gianyar. Yang terbaru, pencanangan Kampung KB, di Desa Lebih. Kecamatan Gianyar.
Desa lainnya yang sudah menyandang kampung KB di Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan. Desa lainnya, di Banjar Manyar, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati.
Selanjutnya di Banjar Margasengkala Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh. Lalu di Banjar Lokserana, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar.
Ada juga di Banjar Saraseda Desa/Kecamatan Tampaksiring. Lalu di Banjar Dinas Lodsema, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud serta Banjar/Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang.
Diberitakan Jawa Pos Radar Bali sebelumnya, gubernur Bali, Wayan Koster sempat menyerukan untuk menggalakkan KB Bali dengan 4 anak. Upaya itu beralasan.
Yakni melestarikan budaya Bali dengan nama Wayan (anak pertama); Made (kedua); Komang (anak ketiga); dan Ketut (anak keempat).
Koster menambahkan, banyaknya penduduk Bali akan menguntungkan Bali dari sisi penganggaran. Itu karena bantuan dana dari pemerintah pusat juga dilihat berdasarkan jumlah penduduk Bali.