DENPASAR – Keraton Puri Tegal Denpasar, Jalan Gunung Karang II Denpasar bertekad mengembalikan kejayaan zaman Kerajaan Mataram Kuno (8 Masehi).
Pelepasan balon oleh Anak Agung Ngurah Manik Danendra dan Anwar Fuady, Ketua Persatuan Artis Sinema Indonesia (Parsi) menandai penjemputan harapan tersebut, Rabu (5/12) malam lalu.
Kisah romantis dan heroik zaman Mataram Kuno atau Medang yang menyatukan dua wangsa berbeda siap disajikan PT Danendra Uttama Film lewat film Ksatria Medang: Pangeran Rakai Pikatan.
Lebih dari 80 artis ibu kota hadir dalam soft launching dan gala dinner yang digelar di Taman Amoghapasa Puri Tegal Denpasar.
Di antaranya Intan Saumadina, Rici Ricardo, Lutfi Agizal, dan Andrew Andika. Anak Agung Ngurah Manik Danendra sendiri akan memerankan sosok Rakai Pikatan.
Soft launching dan gala dinner juga dihadiri anggota DPD RI, Arya Wedakarna. Merangkap sebagai eksekutif produser, Anak Agung Ngurah Manik Danendra menyebut film yang bercerita
tentang berdirinya Candi Borobudur, Prambanan, Plaosan, dan Sewu itu juga dibintangi oleh Ayu Laksmi, Joshua Padelaki, dan Anwar Fuady.
Film yang dipersiapkan untuk tembus pasar Eropa itu telah pra produksi sejak tahun 2017.
Setelah melakukan konfirmasi dengan sejumlah guru besar dalam penyusunan skenario, Danendra menyebut produksi film siap dimulai Februari 2019 mendatang.
“Mudah-mudahan bisa tayang pertengahan tahun 2019. Film yang berkisah tentang Mataram Kuno ini saya beri judul Ksatria Medang.
Ksatria yang memiliki wawasan ke depan dan visi menyatukan dua peradaban yang berbeda. Wangsa Buda dan Hindu,” ucapnya.
Prasasti Kayumwungan (824 M) yang ditulis dengan aksara Jawa Kuno diakui Danendra menjadi salah satu pedoman penulisan skenario.
“Ini film cerita kolosal, cerita romance, cerita heroik. Kenapa romance? Karena berkisah tentang seorang ksatria yang ingin mempersunting gadis, putri seorang maharaja yang merupakan musuhnya.
Putri seorang maharaja yang pernah menaklukkan kerajaannya. Dan berbeda wangsa. Itu sangat tidak mungkin terjadi pada masa itu,” tandasnya.
Anak Agung Ngurah Manik Danendra menegaskan segala hal yang menunjang penggarapan film Ksatria Medang: Pangeran Rakai Pikatan sudah siap.
Syuting akan dilaksanakan di area seluas 45 hektar yang berlokasi di Desa Penglipuran, Bangli, air terjun Tibumana, Gianyar.
“Hanya 5 persen di Jogja. Mataram Kuno adalah Jogjakarta yang dulu bernama Bumi Mataram,” jelasnya.
Menariknya, Danendra yang berprofesi sebagai notaris dan pengusaha mengatakan Ksatria Medang telah dipatenkan.
“Di luar negeri dikeluarkan Batman dan superhero lain, kenapa di Indonesia tidak? Ksatria Medang akan go internasional,” tegasnya sembari menekankan bahwa industri film terbukti mampu mendongkrak perekonomian nasional.
Anwar Fuady mengaku optimis Anak Agung Ngurah Manik Danendra mampu memerankan sosok Rakai Pikatan.
Ketua Parsi periode periode 2016-2021 itu mengistilahkan ada “sesuatu” alias aura khas dalam sosok Danendra yang membuatnya akan sanggup menjalankan “tuntutan peran”.
“Ya saya baru tahu jawabannya. Beliau memang keturunan raja. Nggak bisa dipungkiri. Memang keturunan menak. Jadi memang cocok berperan sebagai Rakai Pikatan. Gestur, wajah, is oke,” bebernya.
Anwar Fuady yang akan memerankan tokoh maharaja juga mengapresiasi Danendra lantaran telah menyiapkan lokasi syuting seluas 45 hektar sekaligus 500 aktor dan aktris.
“Ini eksekutif produser yang paling berani,” tegas aktor 71 tahun kelahiran Palembang, Sumatera Selatan. (rba)