25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:10 AM WIB

Duh, TPA Liar Setinggi 10 Meter Muncul di Kampung Turis, DLHK Pengeng

MANGUPURA – Permasalahan sampah di wilayah Kuta Selatan menjadi persoalan klasik dan belum menuai solusi.

Betapa tidak, saat ini masih ada sejumlah tempat pembuangan akhir (TPA) liar di wilayah Kuta Selatan. Hal ini membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung geram.

Bahkan, mengancam segera menutup TPA liar tersebut. Berdasar informasi, ada sejumlah TPA liar di Kuta Selatan.

Keberadaan TPA itu ada di kawasan Kampial, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan yang sudah ada sejak hampir puluhan tahun lalu.

Keberadaan TPA ini tentu akan menimbulkan berbagai masalah. Karena, lokasi TPA yang menutupi aliran sungai setempat, tumpukan sampah yang cukup tinggi ini sangat rawan permasalahan.

Tidak hanya di Kampial, di kawasan Desa Kutuh tepatnya di Jalan Darmawangsa, Gang Bambang Bongol juga terdapat TPA liar.

Padahal, keberadaan TPA liar tersebut dikeluhkan oleh warga setempat, selain diduga tidak memiliki izin lengkap lokasinya berada di dekat pemukiman.

Sedangkan untuk TPA liar yang ada di Jimbaran sedikitnya ada 6 titik TPA liar. Tentu keberadaan TPA liar ini sangat membahayakan kesehatan dan juga lingkungan sekitar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung Putu eka Merthawan mengatakan bahwa sejumlah TPA liar tersebut akan ditutup secara bersamaan dalam waktu dekat ini.

“Rencana penutupan kami akan lakukan  secara bersamaan pada hari Kamis (13/12) ini,” jelas Eka Merthawan.

Lebih lanjut, tumpukan sampah di TPA liar di Kampial ini hingga saat ini sudah hampir mencapai 10 meter.

Bahkan, akibat volume sampah yang cukup banyak, sungai yang merupakan saluran buang dari Nusa Dua dam Kampial di sana hampir tertutup.

Hal ini akan berdampak padsa saat musim hujan. Karena ada banyak botol kaca bekas limbah hotel yang berserakan, begitu juga sampah plastiknya juga cukup banyak.

Nah, untuk mengetahui asal sampah tersebut, pihaknya akan mengecek, siapa pemilik, jasa sampah dari mana saja yang membuang ke sana, dan hotel mana saja penghasil sampah yang dibawa ke sana.

 “Ini perlu segera ditangani, mengingat lokasi TPA ini berada di kawasan pariwisata,” tegasnya.

Pihaknya akan melakukan tindakan penutupan sementara terhadap TPA ini. Tidak hanya itu, Dinas LHK Badung juga mencari tahu, hotel mana saja yang berlangganan membuang sampah ke TPA liar tersebut.

“Ini tidak mungkin sampah dari warga, sudah jelas ini sampah dari hotel. Kami perkirakan ada sebanyak enam usaha hotel yang berlangganan membuang sampah disana,” terangnya. 

MANGUPURA – Permasalahan sampah di wilayah Kuta Selatan menjadi persoalan klasik dan belum menuai solusi.

Betapa tidak, saat ini masih ada sejumlah tempat pembuangan akhir (TPA) liar di wilayah Kuta Selatan. Hal ini membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung geram.

Bahkan, mengancam segera menutup TPA liar tersebut. Berdasar informasi, ada sejumlah TPA liar di Kuta Selatan.

Keberadaan TPA itu ada di kawasan Kampial, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan yang sudah ada sejak hampir puluhan tahun lalu.

Keberadaan TPA ini tentu akan menimbulkan berbagai masalah. Karena, lokasi TPA yang menutupi aliran sungai setempat, tumpukan sampah yang cukup tinggi ini sangat rawan permasalahan.

Tidak hanya di Kampial, di kawasan Desa Kutuh tepatnya di Jalan Darmawangsa, Gang Bambang Bongol juga terdapat TPA liar.

Padahal, keberadaan TPA liar tersebut dikeluhkan oleh warga setempat, selain diduga tidak memiliki izin lengkap lokasinya berada di dekat pemukiman.

Sedangkan untuk TPA liar yang ada di Jimbaran sedikitnya ada 6 titik TPA liar. Tentu keberadaan TPA liar ini sangat membahayakan kesehatan dan juga lingkungan sekitar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung Putu eka Merthawan mengatakan bahwa sejumlah TPA liar tersebut akan ditutup secara bersamaan dalam waktu dekat ini.

“Rencana penutupan kami akan lakukan  secara bersamaan pada hari Kamis (13/12) ini,” jelas Eka Merthawan.

Lebih lanjut, tumpukan sampah di TPA liar di Kampial ini hingga saat ini sudah hampir mencapai 10 meter.

Bahkan, akibat volume sampah yang cukup banyak, sungai yang merupakan saluran buang dari Nusa Dua dam Kampial di sana hampir tertutup.

Hal ini akan berdampak padsa saat musim hujan. Karena ada banyak botol kaca bekas limbah hotel yang berserakan, begitu juga sampah plastiknya juga cukup banyak.

Nah, untuk mengetahui asal sampah tersebut, pihaknya akan mengecek, siapa pemilik, jasa sampah dari mana saja yang membuang ke sana, dan hotel mana saja penghasil sampah yang dibawa ke sana.

 “Ini perlu segera ditangani, mengingat lokasi TPA ini berada di kawasan pariwisata,” tegasnya.

Pihaknya akan melakukan tindakan penutupan sementara terhadap TPA ini. Tidak hanya itu, Dinas LHK Badung juga mencari tahu, hotel mana saja yang berlangganan membuang sampah ke TPA liar tersebut.

“Ini tidak mungkin sampah dari warga, sudah jelas ini sampah dari hotel. Kami perkirakan ada sebanyak enam usaha hotel yang berlangganan membuang sampah disana,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/