32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:11 PM WIB

Merinding.., Sebelum Tewas Terseret Ombak, Ibu Korban Sempat Mimpi

TABANAN-Tewasnya Kadek Rea Dwi Andika, 13, siswa SMPN 2 Kediri karena terseret ombak Pantai Pangkung, Tibah, Kediri, Tabanan, pada Minggu (9/12) membuat keluarga korban sangat terpukul.

 

Rea Andika meninggal saat mandi bersama teman-temannya di pantai.

 

Paling terpukul adalah ibu korban, Ni Wayan Sumitri Dwi Lestari. Ditemui di rumah duka, Senin (10/12),

ia tak menyangka, jika pesan korban saat dirinya hendak berangkat kerja merupakan pesan terakhir dari putranya yang dikenal sebagai sosok yang rajin, polos, dan berbhakti kepada orang tua itu.

 

Menurutnya, sebelum berangkat kerja, siswa yang dikenal memiliki prestasi menonjol di bidang non akademik seperti voli, lari, dan lompat jauh itu sempat berpesan kepada Sumitri agar dirinya berhati-hati.

 

“Dia berpesan ibu hati-hati ya di jalan jika menuju tempat kerja,” kenang Sumitri sambil menahan air mata.  

 

Ternyata pesan itu adalah pesan terakhir mendiang.

 

Bahkan sehari sebelum kejadian, lanjut Sumitri, dirinya mengaku sempat bermimpi.

Dalam mimpinya itu, Rea Andika dan kakaknya Angga bermain dan mandi di pantai. Dalam mimpi dia melambaikan tangan dan tersenyum. 

 

“Namun, saya tak mengira jika mimpi itu, mengarah kepada peristiwa ini,” ucapnya. 

 

Kejadian ini semua mungkin kehendak dan takdir diatas. “Saya pasrah sudah,” tandasnya. 

 

Semetara itu kakak kandung korban saat kejadian di pantai Pangkung Tibah sempat melihat adiknya tersenyum ke arahnya sebelum tangannya terlepas dan kemudian tergulung ombak yang begitu besar.

 

Mencoba menolong, namun ombak begitu besar, sehingga tak bisa. Kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar dan peselancar (pemain surving). 

 

“Kondisi ombaknya memang besar.  Adik saya (korban) akhirnya tak bisa tertolong,” pungkasnya.

TABANAN-Tewasnya Kadek Rea Dwi Andika, 13, siswa SMPN 2 Kediri karena terseret ombak Pantai Pangkung, Tibah, Kediri, Tabanan, pada Minggu (9/12) membuat keluarga korban sangat terpukul.

 

Rea Andika meninggal saat mandi bersama teman-temannya di pantai.

 

Paling terpukul adalah ibu korban, Ni Wayan Sumitri Dwi Lestari. Ditemui di rumah duka, Senin (10/12),

ia tak menyangka, jika pesan korban saat dirinya hendak berangkat kerja merupakan pesan terakhir dari putranya yang dikenal sebagai sosok yang rajin, polos, dan berbhakti kepada orang tua itu.

 

Menurutnya, sebelum berangkat kerja, siswa yang dikenal memiliki prestasi menonjol di bidang non akademik seperti voli, lari, dan lompat jauh itu sempat berpesan kepada Sumitri agar dirinya berhati-hati.

 

“Dia berpesan ibu hati-hati ya di jalan jika menuju tempat kerja,” kenang Sumitri sambil menahan air mata.  

 

Ternyata pesan itu adalah pesan terakhir mendiang.

 

Bahkan sehari sebelum kejadian, lanjut Sumitri, dirinya mengaku sempat bermimpi.

Dalam mimpinya itu, Rea Andika dan kakaknya Angga bermain dan mandi di pantai. Dalam mimpi dia melambaikan tangan dan tersenyum. 

 

“Namun, saya tak mengira jika mimpi itu, mengarah kepada peristiwa ini,” ucapnya. 

 

Kejadian ini semua mungkin kehendak dan takdir diatas. “Saya pasrah sudah,” tandasnya. 

 

Semetara itu kakak kandung korban saat kejadian di pantai Pangkung Tibah sempat melihat adiknya tersenyum ke arahnya sebelum tangannya terlepas dan kemudian tergulung ombak yang begitu besar.

 

Mencoba menolong, namun ombak begitu besar, sehingga tak bisa. Kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar dan peselancar (pemain surving). 

 

“Kondisi ombaknya memang besar.  Adik saya (korban) akhirnya tak bisa tertolong,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/