DENPASAR – Akhir tahun ini ternyata membuat pusing sejumlah pihak. Terutama terkait dengan sampah. Bagaimana tidak, pada bulan Desember 2018 ini, menumpuk sejumlah hari raya besar.
Sebut saja Galungan dan Kuningan, kemudian Natal dan juga Tahun Baru. “Biasanya, dalam hari raya begini, sampah itu meningkat dua kali lipat,” ujar Wayan Teddy, warga yang kesehariannya bekerja sebagai pengangkut sampah swakelola.
Teddy mengungkapkan, pada hari raya besar Galungan dan Kuningan, sampah dari bekas upacara Agama selalu meningkat. Begitu juga pada hari raya Natal dan Tahun Baru.
“Di hotel, ditempat destinasi pariwisata itu saat hari raya di akhir tahun ini jumlahnya pasti meningkat. Hal ini perlu dilakukan persiapan yang matang, terutama di TPA Suwung,” sarannya.
Persoalan krusial memang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. Di antaranya terkait sejumlah alat yang rusak.
Kemudian terjadi antrean panjang para sopir truk karena di TPA Suwung sedang dilakukan revitalisasi dan sebagainya.
“Kami akui bahwa belakangan ini, pembuangan sampah memang sedang krodit sejak kebakaran dan dalam menghadapi musim hujan ini,” ujar Ida Bagus Lanang, Kepala Satuan Kerja PSPLP Provinsi Bali dalam menanggapi keluhan para sopir truk.
“Terlebih saat ini sedang melakukan revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung. Jadi akses pembuangan sampah yang terbatas ini membuat sejumlah truk sampah ikut antrian panjang,” terangnya.