NEGARA – Sebanyak 75 taruna-taruni angkatan II Tahun Akademik 2018/2019 Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana, Kamis (13/12) dilantik.
Para taruna-taruni dari tiga program studi, itu secara resmi dilantik oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Wijaya, di GOR Krisna Jvara.
Usai pelantikan, Kepala BRSDM Sjarief berharap, dengan dilantiknya 75 taruna-taruni yang terdiri dari 21 taruna-taruni dari program studi (Prodi) Perikanan Tangkap, 24 taruna-taruni dari Prodi Budidaya Ikan, dan 30 taruna-taruni dari Prodi Pengolahan Hasil Laut, para taruna-taruni dapat mendukung terwujudnya sektor kelautan dan perikanan yang berdaulat, mensejahterakan bangsa, berkelanjutan, serta memiliki daya saing yang tinggi.
Selain itu, dalam arahannya, Sjarief juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan lingkup KKP bersendikan 4 pilar utama yakni, learning to know, to do, to life together dan to be.
Keempat pilar tersebut, sambungnya ditujukan untuk membangun karakter unggul dan cerdas, dengan pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan karakter (character building).
Sistem pendidikan BRSDM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), juga menerapkan sistem vokasi dengan pendekatan teaching factory yaitu 60 persen teori dan 40 persen praktik.
Hal tersebut dimaksudkan agar satuan pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki karakter unggul dan memiliki kompetensi sehingga menjadi tenaga kerja profesional, memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat, serta berkarakter baik, sehingga dapat menjadi kekuatan bagi pengembangan dunia usaha dan dunia industri kelautan dan perikanan.
“Untuk itu, dengan segenap rasa bangga dan berbahagia, para taruna dan taruni yang berasal dari Kabupaten Jembrana, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Situbondo dan berbagai wilayah hingga Palembang dan Sumbawa sudah resmi menjadi Taruna dan Taruni Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana Angkatan II. Dengan dilantiknya taruna taruni, perjuangan kalian masih belum berakhir hingga menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana,” ujarnya.
Sedangkan Bupati Jembrana I Putu Artha yang juga hadir dalam pelantikan, menyatakan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan memilih Jembrana sebagai kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan satu-satunya di Bali.
Bupati berharap taruna-taruni menjalankan aturan di Politeknik Kelautan dan Perikanan dengan baik, taat disiplin dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Saya berdoa semoga para taruna-taruni ini menjadi anak yang tangguh dan berdaya guna bagi nusa dan bangsa,”ujar Bupati Artha.
Termasuk kepada para orang tua taruna – taruni, bupati juga berharap agar terus mensupport dan mendoakan anak – anaknya selama masa pendidikan, terlebih pada masa orientasi mereka tidak berjumpa selama tiga bulan.
Menurut Artha, untuk angkatan tahun akademik 2018/2019, sebanyak 40 persen siswa yang diterima berasal dari Jembrana, sehingga diharapkan jumlahnya di tahun depan akan bertambah seiring dengan penambahan jumlah siswa kedepan, khususnya warga pesisir seperti Pengambengan.
“Jangan sampai kesempatan yang baik ini dilewatkan. Terlebih fasilitas yang tersedia sudah lengkap,” ujar bupati.
Dalam giat ini turut dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Politeknik KP Jembranan dengan Dinas Perhubungan dan Kelautan JEmbrana, Fakultas Pertanian Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Jembrana, CV. Segara Sujaya, PDD Jembrana Politeknik Negeri Bali Rintisan Akademi Komunitas Negeri Jembrana.
Turut hadir dalam kekegiatanan ini Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto, Bupati Jembrana I Putu Artha, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, Forkopimda Kabupaten Jembrana, Koordinator Pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi Poltek KP Jembrana, Kepala Dinas Provinsi Bali, Kepala Dinas/Balai/Unit di Lingkungan KKP Jembrana, Kepala – Kepala OPD Pemkab Jembrana serta para orang tua taruna-taruni
Dalam rangka menyiapkan tenaga ahli madya yang memiliki kekhususan baik kualitas akademik maupun kepribadian sesuai dengan keterampilan yang diperlukan, maka sistem pendidikan yang diterapkan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana adalah sistem gugur pada setiap akhir semesternya serta sistem kehidupan kampus yang mewajibkan seluruh taruna tinggal di asrama selama mengikuti pendidikan dengan berbagai peraturan dan tata tertib yang bersifat mengikat.
Terdapat beberapa tahap yang calon taruna dan calon taruni sudah laksanakan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana yang pertama ketika calon taruna taruni datang ke Kampus, langsung melakukan tahap kekegiatanan diklat SAR fisik mental dan disiplin maritim kurang lebih selama 1 minggu di Rindam IX Udayana, Tabanan, untuk lebih disiplin, tanggap dan bekarakter.(rba)