DENPASAR – Respons cepat Direktorat Shabara Polda Bali menggerebek arena tajen di Jalan Tukad Oos, Renon, Denpasar, Rabu (12/12) malam pukul 20.00 mendapat tanggapan miring netizen.
Sebagaimana diberitakan, akibat penggerebekan arena tajen, ratusan bebotoh lari kocar-kacir. Tak hanya bebotoh, pengunjung dan penonton yang ada di arena tajen juga lari tunggang-langgang.
Dari penggerebekan itu terungkap, untuk tiket masuk, bebotoh dikenakan tarif Rp 20 ribu. Sedangkan untuk VIP, bebotoh kembali harus membayar karcis Rp 20 ribu.
Kabaghumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan, kepolisian rutin melakukan operasi pemberantasan judi, narkoba, dan prostitusi.
Bukan hanya tajen. “Kami rutin mengamankan pelaku judi beragam jenis. Nah, kalau masih ada, silakan lapor ke kami (polisi), kami akan tindaklanjuti,” kata Kombes Hengky.
Pernyataan Kombes Hengky Widjaja justru mendapat tanggapan beragam dari netizen. Ada yang setuju, tapi banyak juga yang tidak setuju.
“Klo ada laporan dr masyrakat bahwa TOGEL msh marak kira” direspon gk yaaa…,” kata akun @liong aseman. Postingan ini mendapat tanggapan dari akun @putu suam. “Direspon pasti, sekarang mau gak buat laporan ke Polsek, Polres atau polda?,”
Akun @liong aseman pun segera menanggapi. “Putu Suam ..maaf kapasitasnya ribet udh rahasia umum bahkan oknum onggota jg ada yg ikut bermain…
misalkan klo ada msyarakat yg melapor palingan jg hrs ada bukti trs yg jd sasaran PEMBELI dan PENJUAL kecilnya sj…trs BANDAR BESARNYA aman” .
“Care munyin cenk blonk, yen sesarine duang tali berek mule agak lesu tapi yen sesarine sukarno jeg asu dahlah,” imbuh akun @alajunk.