33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:28 PM WIB

Aksi Demo Papua, PGN Pastikan Tak Sampai Gedung Konsulat Amerika

DENPASAR – Aksi unjuk rasa yang sedianya digelar puluhan aktivis dari Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali di depan kantor Konsulat Amerika, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Rabu (19/12) kemarin pukul 09.30 berjalan tidak sesuai rencana mereka.

Aksi demonstrasi yang digelar untuk memperingati Hari Trikora, itu mendapat penghadangan dari organisasi masyarakat Patriot Garuda Nusantara Komando Wilayah Bali,

yang di pimpin Panglima Komando Gus Yadi didampingi Ketua Komite Komando Wilayah Bali I Wayan Sudiksa.

Dari awal aksi tersebut sudah mendapatkan perlawanan dan penghadangan dari pihak Patriot Garuda Nusantara dengan Panglima Komando Pusat Gus Nuril.

Sejak pukul 08.00 Wita, pihak Patriot Garuda Nusantara sudah menyanggongi kedatangan AMP di jalan depan Parkir Timur Monumen Bajra Sandhi Bali.

Ketegangan mulai muncul saat puluhan mahasiswa Papua yg akan menggelar long march dihadang oleh Ormas Patriot Garuda Nusantara Komando Wilayah Bali dengan mengadakan aksi tandingan.

Sehingga mereka tertahan di lokasi dan tidak bisa melanjutkan long march seperti apa yang menjadi tujuan mereka.

Para anggota ormas PGN kemudian mengibarkan bendera merah putih. Tak hanya mengibarkan bendera, memanasnya suasana aksi terjadi saat kedua belah pihak berbalas orasi.

Hampir setengah jam, kedua kelompok berbalas orasi. Hingga puncaknya, puluhan aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) berorasi dengan nada menghina NKRI, dengan menyatakan NKRI adalah negara kolonial dan NKRI sudah mati.

Orasi provokatif tersebut mengundang suasana tidak kondusif dari kedua belah pihak, karena sempat terjadi saling dorong mendorong.

Beruntung saat suasana makin memanas, petugas kepolisian dari Polresta Denpasar yang sudah berjaga dari sejak pagi langsung menghalau dua kelompok untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Bahkan satu unit mobil water cannon juga telah disiagakan untuk mengantisipasi ketika terjadi bentrokan massa.

“Saya kasih waktu kalian 15 menit (untuk kedua kubu). Setelah itu silahkan bubar,” pinta Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Karang Adiputra dengan nada lantang.

Bahkan, meski diminta bubar oleh polisi, kedua kelompok masih tetap bertahan di lokasi. Keduanya juga masih terlihat saling berbalas orasi.

“Yang jelas, Patriot Garuda Nusantara memastikan aksi yang dilakukan AMP tidak sampai di depan Gedung Konsulat Amerika,” kata Ketua PGN Wilayah Bali I Wayan Sudiksa seperti disampaikan Sekretaris PGN Bali Daniar Tri Sasongko.

“Jadi sekali lagi situasi riilnya adalah lokasi kejadian bukan di depan gedung Konsulat Amerika dan aksi long march tidak jadi digelar oleh peserta aksi karena sejak awal sudah dihadang Ormas Patriot Garuda Nusantara,” pungkasnya.

 

DENPASAR – Aksi unjuk rasa yang sedianya digelar puluhan aktivis dari Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali di depan kantor Konsulat Amerika, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Rabu (19/12) kemarin pukul 09.30 berjalan tidak sesuai rencana mereka.

Aksi demonstrasi yang digelar untuk memperingati Hari Trikora, itu mendapat penghadangan dari organisasi masyarakat Patriot Garuda Nusantara Komando Wilayah Bali,

yang di pimpin Panglima Komando Gus Yadi didampingi Ketua Komite Komando Wilayah Bali I Wayan Sudiksa.

Dari awal aksi tersebut sudah mendapatkan perlawanan dan penghadangan dari pihak Patriot Garuda Nusantara dengan Panglima Komando Pusat Gus Nuril.

Sejak pukul 08.00 Wita, pihak Patriot Garuda Nusantara sudah menyanggongi kedatangan AMP di jalan depan Parkir Timur Monumen Bajra Sandhi Bali.

Ketegangan mulai muncul saat puluhan mahasiswa Papua yg akan menggelar long march dihadang oleh Ormas Patriot Garuda Nusantara Komando Wilayah Bali dengan mengadakan aksi tandingan.

Sehingga mereka tertahan di lokasi dan tidak bisa melanjutkan long march seperti apa yang menjadi tujuan mereka.

Para anggota ormas PGN kemudian mengibarkan bendera merah putih. Tak hanya mengibarkan bendera, memanasnya suasana aksi terjadi saat kedua belah pihak berbalas orasi.

Hampir setengah jam, kedua kelompok berbalas orasi. Hingga puncaknya, puluhan aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) berorasi dengan nada menghina NKRI, dengan menyatakan NKRI adalah negara kolonial dan NKRI sudah mati.

Orasi provokatif tersebut mengundang suasana tidak kondusif dari kedua belah pihak, karena sempat terjadi saling dorong mendorong.

Beruntung saat suasana makin memanas, petugas kepolisian dari Polresta Denpasar yang sudah berjaga dari sejak pagi langsung menghalau dua kelompok untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Bahkan satu unit mobil water cannon juga telah disiagakan untuk mengantisipasi ketika terjadi bentrokan massa.

“Saya kasih waktu kalian 15 menit (untuk kedua kubu). Setelah itu silahkan bubar,” pinta Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Karang Adiputra dengan nada lantang.

Bahkan, meski diminta bubar oleh polisi, kedua kelompok masih tetap bertahan di lokasi. Keduanya juga masih terlihat saling berbalas orasi.

“Yang jelas, Patriot Garuda Nusantara memastikan aksi yang dilakukan AMP tidak sampai di depan Gedung Konsulat Amerika,” kata Ketua PGN Wilayah Bali I Wayan Sudiksa seperti disampaikan Sekretaris PGN Bali Daniar Tri Sasongko.

“Jadi sekali lagi situasi riilnya adalah lokasi kejadian bukan di depan gedung Konsulat Amerika dan aksi long march tidak jadi digelar oleh peserta aksi karena sejak awal sudah dihadang Ormas Patriot Garuda Nusantara,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/