33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:57 PM WIB

Eks Niac Mitra Khawatir Bali United Jadi Seperti Sriwijaya FC dan PSMS

DENPASAR – Setidaknya ada 10 pemain asli Bali yang seharusnya diorbitkan dari Bali United U-21 dan Bali United Up19 selama tiga musim terakhir.

Namun hingga saat ini, baru dua pemain muda asal Pulau Dewata saja yang menonjol. Mereka adalah I Made Andhika Wijaya dan Kadek Agung WIdnyana.

Sepertinya pembinaan di skuad Serdadu Tridatu Muda ada yang salah dan perlu dibenahi. Apalagi di Liga 1 U-19 2018, Bali United U-19 gagal melenggang dari babak penyisihan grup.

Bandingkan dengan dua musim sebelumnya saat ISC U-21, skuad asuhan I Wayan Arsana mampu menembus semifinal.

Saat Liga 1 U-19 musim lalu, Serdadu Tridatu Muda mampu meraih juara ketiga. Prestasi yang kurang mumpuni musim ini mungkin saja berbanding lurus dengan minimnya stom pemain asli Pulau Dewata untuk musim depan.

Hanya empat saja yang masih bertahan. Jika musim depan skuad Bali United dihuni oleh 30 pemain, itu artinya hanya 10 persen pemain asal Bali yang ada.

Ini yang menjadi perhatian legenda sepakbola Bali I Made Sony Kawiarda. Sony mengatakan, idealnya Bali United memiliki enam pemain lokal yang mumpuni selama tiga musim berkompetisi.

Itu artinya ada dua pemain lokal yang diorbitkan tiap tahun. “Kalau ditarik lurus, Bali United ini kan klub profesional. Sekarang hanya empat pemain asli Bali saja yang ada di Bali,

menurut saya tidak masalah. Tapi, alangkah baiknya pemain asli Bali wajib mendapat porsinya di tim dengan sokongan pemain-pemain bintang

baik asing maupun lokal. Apalagi ada nama Bali logo tim. Jangan sampai Bali United seperti Sriwijaya FC atau PSMS Medan,” ucapnya.

Apakah ada yang salah dari pembinaan pemain di Bali United? Mantan Asisten Pelatih Niac Mitra dan Bali Devata itu tidak mengiyakan ataupun membenarkan.

Menurut Sony, saat ini pembinaan di Bali United terlihat lambat. “Kalau mau ada pemain lokal yang bermain di Bali United, seharusnya mereka bisa membina pemain tersebut dengan baik.

Sekarang pertanyaannya, apakah ada pemain asli Bali yang bagus di klub lain? Mungkin hanya beberapa saja seperti Putu Gede di Bhayangkara.

Yang lainnya meskipun bagus tetapi sudah pernah merasakan terhempas dari skuad Bali United kan?” ujar pemain Niac Mitra ini.

Lantas apakah ada hubungannya dengan pindahnya I Made Pasek Wijaya sebagai Asisten Pelatih Bali United menuju tim kepelatihan Bali United U-19?

Untuk hal ini, paman kandung dari bek kanan Bali United I Made Andhika Wijaya tersebut tidak ingin berbicara lebih jauh.

Dia ingin menghindari polemik yang akan terjadi jika dia berbicara lebih banyak lagi,” tutupnya. 

DENPASAR – Setidaknya ada 10 pemain asli Bali yang seharusnya diorbitkan dari Bali United U-21 dan Bali United Up19 selama tiga musim terakhir.

Namun hingga saat ini, baru dua pemain muda asal Pulau Dewata saja yang menonjol. Mereka adalah I Made Andhika Wijaya dan Kadek Agung WIdnyana.

Sepertinya pembinaan di skuad Serdadu Tridatu Muda ada yang salah dan perlu dibenahi. Apalagi di Liga 1 U-19 2018, Bali United U-19 gagal melenggang dari babak penyisihan grup.

Bandingkan dengan dua musim sebelumnya saat ISC U-21, skuad asuhan I Wayan Arsana mampu menembus semifinal.

Saat Liga 1 U-19 musim lalu, Serdadu Tridatu Muda mampu meraih juara ketiga. Prestasi yang kurang mumpuni musim ini mungkin saja berbanding lurus dengan minimnya stom pemain asli Pulau Dewata untuk musim depan.

Hanya empat saja yang masih bertahan. Jika musim depan skuad Bali United dihuni oleh 30 pemain, itu artinya hanya 10 persen pemain asal Bali yang ada.

Ini yang menjadi perhatian legenda sepakbola Bali I Made Sony Kawiarda. Sony mengatakan, idealnya Bali United memiliki enam pemain lokal yang mumpuni selama tiga musim berkompetisi.

Itu artinya ada dua pemain lokal yang diorbitkan tiap tahun. “Kalau ditarik lurus, Bali United ini kan klub profesional. Sekarang hanya empat pemain asli Bali saja yang ada di Bali,

menurut saya tidak masalah. Tapi, alangkah baiknya pemain asli Bali wajib mendapat porsinya di tim dengan sokongan pemain-pemain bintang

baik asing maupun lokal. Apalagi ada nama Bali logo tim. Jangan sampai Bali United seperti Sriwijaya FC atau PSMS Medan,” ucapnya.

Apakah ada yang salah dari pembinaan pemain di Bali United? Mantan Asisten Pelatih Niac Mitra dan Bali Devata itu tidak mengiyakan ataupun membenarkan.

Menurut Sony, saat ini pembinaan di Bali United terlihat lambat. “Kalau mau ada pemain lokal yang bermain di Bali United, seharusnya mereka bisa membina pemain tersebut dengan baik.

Sekarang pertanyaannya, apakah ada pemain asli Bali yang bagus di klub lain? Mungkin hanya beberapa saja seperti Putu Gede di Bhayangkara.

Yang lainnya meskipun bagus tetapi sudah pernah merasakan terhempas dari skuad Bali United kan?” ujar pemain Niac Mitra ini.

Lantas apakah ada hubungannya dengan pindahnya I Made Pasek Wijaya sebagai Asisten Pelatih Bali United menuju tim kepelatihan Bali United U-19?

Untuk hal ini, paman kandung dari bek kanan Bali United I Made Andhika Wijaya tersebut tidak ingin berbicara lebih jauh.

Dia ingin menghindari polemik yang akan terjadi jika dia berbicara lebih banyak lagi,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/