25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:35 AM WIB

Persawahan Disulap Jadi Taman Wisata Selfie, Hasilnya Benar-benar Woow

TABANAN – Kreatif benar yang dilakukan warga Banjar Baturiti Tengah, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan, ini.

Lahan persawahan yang berada di pinggir saluran irigasi subak buluh disulap menjadi arena berswafoto alias selfie. Tak butuh waktu lama, objek wisata baru ini menjadi viral dan ramai dikunjungi wisatawan. 

Taman Wisata itu bernama Uma Kawan. Konsepnya begitu sederhana, hamparan sawah terasering (berundak) menjadi latar untuk berfoto.

Khasnya Taman Wisata itu dengan perahu yang berada di tengah sawah sebagai lokasi tongkrongan dan tempat selfie. Juga disajikan sarang burung, ayunan, rumah jantung sebagai tempat swafoto. 

Mengubah lahan sawah menjadi lokasi swafoto dengan tidak mengubah areal persawahan. Itulah yang dilakukan oleh Made Pasek Wiratmaja dan Wayan Sugiarta warga Banjar Baturiti Tengah, Desa Baturiti, Kerambitan.

Menurut Made Pasek Wiratmaja, ide awal muncul saat dirinya bersama para tamu sedang jelajah sawah  tracking dan cycling (bersepeda) disepanjang areal lahan persawahan milik petani yang di berada di Desa Baturiti. 

“Melihat potensi sawah, view dan lokasi ada. Dari sana saya berniat membangun tempat istirahat di tengah persawahan seperti taman wisata,” ujarnya.

Namun, membuat taman wisata bukanlah hal perkara mudah. Dirinya pun membentuk kelompok sadar wisata atau yang disebut dengan Pok Darwis. 

“Setiap dusun yang ada di desa Baturiti kami ambil empat orang anggota masyarakat. Agar nantinya memudahkan dalam mengelola taman wisata ini,” kata Pasek.

Dari lahan seluas 5 are mulai perlahan-lahan membuat taman wisata yang diberi nama Uma Kawan bersama kelompok wisata yang dia bentuk. Taman wisata ini dibuat Oktober 2018.

“Taman wisata ini tidak hanya menyajikan wisata selfie. Tetapi kami juga menyajikan wisata tracking dan cycling yang menyusuri aliran irigasi subak di Kerambitan,” ungkap pria berusia 51 tahun ini. 

Kini taman wisata yang dia bentuk ramai dikunjungi wisatawan sebagai lokasi wisata selfie. Biasanya ramai saat hari libur Sabtu dan Minggu.

Selain pengunjung kebanyakan warga lokal juga wisatawan mancanegara seperti Australia dan Eropa. Mereka biasanya datang sendiri.

“Kebetulan juga tamu saya. Rata-rata per bulan jumlah kunjungan mencapai 50 orang dengan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu,” tandasnya.

 

 

TABANAN – Kreatif benar yang dilakukan warga Banjar Baturiti Tengah, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan, ini.

Lahan persawahan yang berada di pinggir saluran irigasi subak buluh disulap menjadi arena berswafoto alias selfie. Tak butuh waktu lama, objek wisata baru ini menjadi viral dan ramai dikunjungi wisatawan. 

Taman Wisata itu bernama Uma Kawan. Konsepnya begitu sederhana, hamparan sawah terasering (berundak) menjadi latar untuk berfoto.

Khasnya Taman Wisata itu dengan perahu yang berada di tengah sawah sebagai lokasi tongkrongan dan tempat selfie. Juga disajikan sarang burung, ayunan, rumah jantung sebagai tempat swafoto. 

Mengubah lahan sawah menjadi lokasi swafoto dengan tidak mengubah areal persawahan. Itulah yang dilakukan oleh Made Pasek Wiratmaja dan Wayan Sugiarta warga Banjar Baturiti Tengah, Desa Baturiti, Kerambitan.

Menurut Made Pasek Wiratmaja, ide awal muncul saat dirinya bersama para tamu sedang jelajah sawah  tracking dan cycling (bersepeda) disepanjang areal lahan persawahan milik petani yang di berada di Desa Baturiti. 

“Melihat potensi sawah, view dan lokasi ada. Dari sana saya berniat membangun tempat istirahat di tengah persawahan seperti taman wisata,” ujarnya.

Namun, membuat taman wisata bukanlah hal perkara mudah. Dirinya pun membentuk kelompok sadar wisata atau yang disebut dengan Pok Darwis. 

“Setiap dusun yang ada di desa Baturiti kami ambil empat orang anggota masyarakat. Agar nantinya memudahkan dalam mengelola taman wisata ini,” kata Pasek.

Dari lahan seluas 5 are mulai perlahan-lahan membuat taman wisata yang diberi nama Uma Kawan bersama kelompok wisata yang dia bentuk. Taman wisata ini dibuat Oktober 2018.

“Taman wisata ini tidak hanya menyajikan wisata selfie. Tetapi kami juga menyajikan wisata tracking dan cycling yang menyusuri aliran irigasi subak di Kerambitan,” ungkap pria berusia 51 tahun ini. 

Kini taman wisata yang dia bentuk ramai dikunjungi wisatawan sebagai lokasi wisata selfie. Biasanya ramai saat hari libur Sabtu dan Minggu.

Selain pengunjung kebanyakan warga lokal juga wisatawan mancanegara seperti Australia dan Eropa. Mereka biasanya datang sendiri.

“Kebetulan juga tamu saya. Rata-rata per bulan jumlah kunjungan mencapai 50 orang dengan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu,” tandasnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/