DENPASAR – Masa-masa I Gede “Nano” Sukadana, tampaknya, belum habis. Meski menginjak usia 30 tahun, pemain yang mengawali karier di Persekabpas Pasuruan ini malah diminati beberapa klub besar di Liga 1.
Yup, tidak masalah jasanya tidak dipakai lagi oleh Bali United. Namun, kabarnya, gelandang pengangkut air ini disebut-sebut diincar beberapa klub ternama di tanah Sumatera dan Kalimantan.
Berdasar informasi dari sumber dekat Jawa Pos Radar Bali, pemain asal Pegok, Denpasar ini diincar oleh dua klub promosi Semen Padang dan Kalteng Putra.
Selain itu, masih ada beberapa klub lain seperti Borneo FC, Persela Lamongan, hingga Mitra Kukar. Kabarnya Mitra Kukar siap belanja besar-besaran untuk bisa kembali lolos ke Liga 1 2020.
Naga Mekes – julukan Mitra Kukar tidak ingin lama-lama berada di Liga 2 dan berharap nasib mereka sama seperti Semen Padang yang hanya satu musim berada di Liga 2 2018.
Apalagi beberapa pemain Mitra Kukar masih betah berada klub asal Kalimantan Timur tersebut karena sudah dijamin bahwa kontraknya masih sama seperti di Liga 1.
Menanggapi kabar tersebut, Nano Sukadana yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu tidak membenarkan, tapi juga tidak membantah.
Hanya saja dia tidak membeberkan klub mana saja yang meminatinya. Dia mengatakan masih fokus bersama keluarganya.
“Saya belum memberikan jawaban apa-apa. Saya masih fokus liburan dulu,” ungkap Nano Sukadana singkat.
Masalah terbesarnya adalah, dia masih berat hati untuk meninggalkan keluarganya. Apalagi berdasar kabar yang beredar,
dia datang ke Bali United dari Arema Cronus pada tahun 2016 adalah karena desakan Manajemen Bali United kepada istrinya, Gita Urmila.
Manajemen Bali United saat itu tahu bahwa pemain yang sempat merumput dengan Persela Lamongan ini akan melangsungkan pernikahan di akhir tahun 2016.
“Saya sudah 10 tahun merantau. Pergi lagi dari Bali rasanya sangat berat. Saya cinta Bali karena keluarga juga,” ungkapnya.
Dia menambahkan, sebenarnya dia sudah akan dilepas oleh Manajemen Serdadu Tridatu diputaran kedua Liga 1. Namun, saat itu manajemen urung melepasnya.
“Ada beberapa klub waktu itu yang minta saya. Tapi, manajemen tidak jadi melepas. Kalau dari saat itu, mungkin kesempatan bermain saya lebih banyak lagi,” tuturnya.