NEGARA – Banjir bandang yang menerjang wilayah Jembrana akibat hujan deras menyisakan sejumlah masalah di lapangan.
Lumpur masih menggenangi rumah para korban. Kendaraan juga masih banyak yang terbalik dan tengah diupayakan diperbaiki pemiliknya.
Saat hujan deras mulai turun sekitar pukul 20.00 awalnya tidak terlalu berpengaruh pada debit air di sungai-sungai.
Namun karena hujan deras tersebut berlangsung lama perlahan air sungai mulai naik. Air yang berasal dari hutan dengan membawa potongan batang kayu besar dan kecil dan bercampur dengan air dari pemukiman kemudian meluap.
Dampak paling parah terlihat di sungai Biluk Poh. Luapan air masuk ke pemukiman warga di pinggir sungai.
Puluhan rumah warga di sekitar sungai yang membatasi Desa Penyaringan dengan kelurahan Tegalcangkring itu tersapu banjir bandang.
Bantuan pun berdatangan. Baik dari pejabat daerah, BPBD, Kodim, Polres Jembrana, maupun para caleg. Yang menarik, Respons cepat para caleg ini mengundang perhatian netizen.
Salah satunya dari @ariadi putra. Ariadi tidak hanya menyentil bantuan yang diberikan, tapi juga kerusakan hutan di hulu yang memicu terjadinya musibah banjir.
Fenomena banjir di jembrana :
Para caleg (termasuk petahana) bagi bagi mie instan dan nasi bungkus
Para pejabat pemda berkoordinasi …membersihkan lumpur
Semua …peduli ..semua baik baik saja …….semua memang harus peduli ………
Cuma ….saya bertanya apakah mereka ..sudah menjalankan fungsi utama mereka ….menjaga hutan ??
Secara struktural ….bupati (pemda) dan dprd bersama sama membuat aturan …dan program kerja
Lalu pemda yg menjalankan aturan dan program itu dprd ..yg mengawasi …
Terkait Hutan …..apakah mereka ….sudah menjalankan itu ?? ????????????????
Hutan gundul ….berubah jadi kebun …..bupati ..wakil bupati ..pejabat pemda …..anggota dewan …semua PASTI TAU ITU……dan mereka juga pasti paham ….akibat hutan yg gundul …….adalah banjir …!!!
Dan Caleg yg membagi MIE DAN NASI BUNGKUS ..serta pejabat yg baik hati itu…..PASTI JUGA TAHU PERUSAKAN HUTAN …PENYEBAB BANJIR DI JEMBRANA…….!!!
Jadi ….musibah …..jadi panggung …..semata ….sambil nunggu ….netizen bosan membicarakannya di medsos ……
Intinya, para netizen berharap pemangku kepentingan serius menjaga hutan di hulu. Karena banjir bandang dan bencana yang terjadi karena hutan mulai gundul.
“Buat penghalang beton di setiap jalan masuk dan jalan setapak masuk hutan yg tidak dijaga petugas kehutanan. Gunakan dana APBD.
Shg mereka yg masuk hutan harus berjalan kaki, sepeda motor, mobil akan ditaruh di pinggir hutan. Perambah hutan akan bisa dikurangi,” ujar akun @ made dwija nurjaya.
Kritik-kritik netizen semestinya jadi perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan. Hutan di hulu sudah gundul. Perlu langkah cepat melakukan reboisasi agar kejadian serupa tidak terulang.