SINGARAJA – Sejumlah infrastruktur yang rusak akibat hempasan banjir bandang di Kecamatan Gerokgak, akan diperbaiki oleh kontraktor pelaksana.
Pemerintah terhindar dari kerugian cukup besar, lantaran infrastruktur tersebut masih dalam masa pemeliharaan kontraktor.
Saat ini ada tiga proyek yang terdampak. Masing-masing penguatan senderan di Tukad Musi, senderan di Tukad Penyabangan, dan senderan di Tukad Banyupoh.
Senderan-senderan tersebut dikuatkan tahun ini, setelah dua tahun lalu luluh lantak akibat diterjang bandang.
Perbaikannya pun menggunakan dana rehabilitasi dan rekonstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baru saja perbaikan dituntaskan, ternyata senderan-senderan di kawasan tersebut sudah diterjang banjir bandang.
Setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng melakukan pertemuan dengan kontraktor pelaksana, seluruh kontraktor sepakat memperbaiki proyek tersebut.
“Volume kerusakan di tiga proyek itu sekitar Rp 460 juta. Kami sudah bertemu dengan kontraktor pelaksana pagi ini. Mereka siap memperbaiki.
Memang proyek itu sudah diserahkan ke pemerintah, tapi sekarang masih dalam masa pemeliharaan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana.
Lebih lanjut Suadnyana mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana banjir bandang di Desa Musi.
Rencananya pemerintah akan memberikan dana stimulan pada para korban yang terdampak musibah tersebut.
Selain itu BPBD Buleleng bersama Dinas Perkimta Buleleng, kemarin juga menyemprot lumpur yang menempel di Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk.
Lumpur cukup tebal menempel di jalan raya, mulai dari Desa Musi hingga Desa Penyabangan. Lumpur-lumpur itu membahayakan para pengguna jalan, utamanya pengendara roda dua.