31.8 C
Jakarta
19 November 2024, 21:50 PM WIB

Tewas Hanyut di Tukad Titis, Polisi Duga Dadong Weris Terpeleset

NEGARA – Kematian dadong Ni Nengah Weris, 79, warga Pancardawa, Pendem, Jembrana karena hanyut di Tukad Titis menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Korban diketahui hanyut di Sungai Titis, saat hendak menengok sapi peliharaan yang di kandangkan di kebun miliknya di seberang sungai.

Usai dievakuasi dari sungai, jenazah Weris yang ditemukan sekitar satu kilometer dari tempatnya menyebrang untuk menangok sapi itu kemudian diperiksa oleh polisi dan petugas medis.

Dari pemeriksaan itu ditemukan kelopak matanya  kebiruan dan kehitaman, luka lecet pada dahi, telinga dan hidungnya.

“Korban kemungkianan terpeleset saat penyebrangi sungai. Lalu hanyut dan tubuhnya terbentur bebatuan.

Tubuh korban kemudian tersangkut sekitar satu kilometer dari lokasinya pertama hanyut. Atas kejadian ini keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai kemarin.

Seperti diberitakan, jenazah korban pertama kali ditemukan I Ketut Windra, 48. Saat itu dia hendak mencari bambu di pinggir sungai.

Tak dinyana, dia menemukan tangan dan rambut manusia menyembul ke permukaan. Dia lalu mencari adiknya Komang Sugiarta yang sedang mencari rumput.

Mereka lalu bersama-sama memastikan temuan itu adalah mayat manusia. Setelah pasti, mereka kemudian melapor ke kepala lingkungan dan meneruskannya ke aparat kepolisian.

NEGARA – Kematian dadong Ni Nengah Weris, 79, warga Pancardawa, Pendem, Jembrana karena hanyut di Tukad Titis menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Korban diketahui hanyut di Sungai Titis, saat hendak menengok sapi peliharaan yang di kandangkan di kebun miliknya di seberang sungai.

Usai dievakuasi dari sungai, jenazah Weris yang ditemukan sekitar satu kilometer dari tempatnya menyebrang untuk menangok sapi itu kemudian diperiksa oleh polisi dan petugas medis.

Dari pemeriksaan itu ditemukan kelopak matanya  kebiruan dan kehitaman, luka lecet pada dahi, telinga dan hidungnya.

“Korban kemungkianan terpeleset saat penyebrangi sungai. Lalu hanyut dan tubuhnya terbentur bebatuan.

Tubuh korban kemudian tersangkut sekitar satu kilometer dari lokasinya pertama hanyut. Atas kejadian ini keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai kemarin.

Seperti diberitakan, jenazah korban pertama kali ditemukan I Ketut Windra, 48. Saat itu dia hendak mencari bambu di pinggir sungai.

Tak dinyana, dia menemukan tangan dan rambut manusia menyembul ke permukaan. Dia lalu mencari adiknya Komang Sugiarta yang sedang mencari rumput.

Mereka lalu bersama-sama memastikan temuan itu adalah mayat manusia. Setelah pasti, mereka kemudian melapor ke kepala lingkungan dan meneruskannya ke aparat kepolisian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/