MANGUPURA – Mencuat nya isu “mafia” Tiongkok membuat tamu Tiongkok sepi ke Bali. Khususnya ke Kabupaten Badung.
Namun menjelang pergantian tahun ini, kunjungan wisatawan Tiongkok mulai berangsur naik. Hal ini terlihat di wisata Swing Bongkasa, Abiansemal, Badung, kemarin (28/12).
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kunjungan wisatawan Tiongkok, India, dan Eropa, terlibat begitu ramai.
General Manajer Bali Swing Putu Gede Raka Pariana mengatakan, penurunan wisatawan terjadi saat isu “mafia” Tiongkok menyeruak.
Penurunan pengunjung drastis juga dirasakan di wisata swing Bongkasa. Bahkan, kunjungan hanya sampai 60 persen saja.
Kini, saat liburan panjang pada hari Natal, Galungan dan Tahun Baru, kunjungan wisatawan sudah mengalami peningkatan.
Bahkan, pria asal Tabanan itu mengatakan peningkatan mencapai 100 persen. “Rata-rata kami menerima kunjungan 100 wisatawan hingga 200 wisatawan.
Bahkan pernah kami sampai 400 wisatawan dalam sehari. Kebanyakan wisatawan yang datang adalah wisatawan dari India, Tiongkok, dan Eropa,” jelasnya.
Kata dia, di Bali Swing saat ini menerima wisatawan grup dan perorangan. Mereka menyediakan sejumlah paket wisata kepada pengunjung.
Wisata Bali Swing berdiri pada tahun 2017 awal. Pendirian awal hanya berdiri hanya di satu tempat.
Kini Bali Swing yang berdiri di lahan seluas 1,5 hektare tersebut telah ada tiga bangunan lobi dengan jumlah 18 ayunan dengan 12 titik swa foto.