DENPASAR- Prosesi nunas baos mendiang dari Mantan Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Partai Gerindra Jro Gede Komang Swastika Jro Jangol, Sabtu (29/12) dilakukan di rumah seorang taksu yang berada di kawasan Biaung, Gianyar.
Namun sayangnya, saat prosesi nunas baos, dari penuturan kerabat, arwah mendiang dari terpidana 12 tahun kasus narkotika itu tidak mau berbicara terkait permintaan bekal atau pesan yang ingin disampaikan oleh Jro Jangol.
“Ten nyak mebaos raganne (Mendiang Jro Jangol tidak mau berbicara),” ujar Jro Putra yang tak lain kerabat sekaligus ipar mendiang, kepada Jawa Pos Radar Bali di rumah duka.
Untuk itu, karena tidak mau berbicara, rencananya keluarga akan mencarikan tempat nunas baos ke taksu lainnya.
“Jro selama hidup kan juga nambanin (mengobati orang sakit yang terkena ilmu hitam). Mungkin mau mencari orang (taksu) yang cocok dengan dia,” ujarnya.
Menurut Jro Putra, Jro Jangol memang sering melakoni spiritual dari dulu.
Bahkan dari kebiasaanya itu, lanjut Jro Putra, ada sekitar 20 keris pusaka yang didapatkan dari berbagai pura masih disimpan di kamar sucinya.
“Yang melanjutkan (spiritual) Jro Jangol nanti dari keluarganya,” pungkasnya.