NEGARA – Keceriaan dan kegembiraan belasan anak Panti Asuhan Alas Kasih, Jembrana, Bali, Senin (13/12) berubah menjadi petaka dan duka.
Belasan anak panti asuhan yang rencananya menghadiri undangan rekreasi dari salah satu donator asal Australi ini justru malah menelan tumbal nyawa.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali Biro Jembrana, hingga petaka menimpa anak panti asuhan di yang beralamat di Jalan Ngurah Rai Nomor 139 Negara, ini berawal dari belasan anak panti menghadiri acara di Pantai Banjar Anyat, Air Kuning.
“Mereka hadir untuk memenuhi undangan dari salah satu donatur asal Australia bernama Mr. Nevimark,”ujar Kasat Polair Polres Jembrana Iptu Edy Waluyo.
Menurut Edy Waluyo, ada sekitar 12 anak panti asuhan yang ikut dalam rombongan rekreasi.
Setiba di lokasi, 8 dari 12 anak panti didampingi pengasuh Panti Dalbiadi itu kemudian beramai-ramai mandi di pantai.
Kedelapan anak yang mandi di pantai itu lanjut Edy terdiri dari 5 orang laki-laki dan 3 perempuan.
Nahas, sekitar 20 menit saat mereka sedang bersenang-senang dipantai, tiba-tiba dua dari anak panti terseret arus lalu tenggelam.
Kedua anak panti asuhan yang saat itu terseret yakni Yustus,17,(kelas 3 SMK Masudirini), dan Louis Fernando, 13, (kelas 1 SMP Swastika Karya).
“Mendengar ada temannya tenggelam, anak-anak panti yang lain berteriak minta pertolongan,”ujar Edy Waluyo.
Mendengar teriakan, pengasuh dibantu warga langsung berlari melakukan pertolongan.
Nahas, atas usaha warga, satu dari dua anak panti yang terseret dan tenggelam dibawa arus ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
”Satu korban bernama Louis Fernando ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Sedangkan satu korban bernama Yustus ditemukan selamat dengan kondisi tak sadarkan diri dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSU Negara,”terang Edy.