28.2 C
Jakarta
25 November 2024, 23:08 PM WIB

Dana Nasabah Ditilep Pengurus, LPD Cepaka Tabanan Digeruduk Warga Adat

TABANAN –Diduga karena tak mampu cairkan uang tabungan karena ditilep oknum pengurus,  LPD Cepaka di Kediri, Tabanan, Bali, Senin (31/12) digeruduk massa.

 

Massa yang rata-rata berasal dari krama (warga) Desa Pekraman Cepaka Kediri, itu protes dan ngluruk ke kantor LPD.

 

Warga adat marah karena selain uang tabungan mereka tak bisa dicairkan, saldo yang ada di tabungan mereka juga menyusut.

 

Seperti dialami Wayan Pani, warga Cepaka yang juga nasabah LPD Cepaka, ini mengaku jika saldo tabungannya menyusut. “Di buku catatan uang tabungan kami tertulis jumlah nominal Rp 15 juta. Tetapi setelah dicek di buku besar LPD hanya tertulis Rp 600 ribu.

 

Sementara kami sudah menabung bertahun-tahun malah tertulis jumlah tabungan hanya ratusan ribu,” ucapnya Wayan Pani saat ditemui di Kantor LPD cepaka kemarin. 

 

Lebih lanjut, Pani yang ditanya terkait susutnya saldo miliknya mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu kenapa bisa terjadi kesalahan administrasi di LPD. Yang jelas masalah di LPD Cepaka ini sudah kami dengar sejak tiga bulan lalu,”imbuhnya

 

Bahkan kata Pani, kemarahan warga memuncak saat hari penampahan Galungan. Pasalnya ratusan nasabah yang ingin menarik uang tabungan untuk keperluan hari raya Galungan tak dapat dilakukan penarikan.

 

 “Padahal hari itu kami sangat membutuhkan uang ntuk persiapan hari raya,” keluhnya. 

 

Hari ini para nasabah datang ke manajamen pengelola LPD untuk menangih dan melakukan protes mengapa uang mereka tak dapat dicairkan. 

 

Senasib dengan Pani, nasabah lainnya, yakni  Wayan Rudia, 55 asal Banjar Lalangpasek, Desa Cepaka juga mengalami hal serupa.

 

Menurut Rudia,  meski mengaku sempat menabung sebesar Rp 2 juta, namun sesuai administrasi di kantor LPD, saldo miliknya hanya dicatat sebesar Rp 400 ribu.

Akibatnya, saat Rudia hendak menarik tabungan gagal.

“Saya sempat tanyakan selisih antara saldo di buku tabungan dengan catatan di LPD, tetapi kami tidak diberikan jawaban oleh pihak pengelola LPD terkait hal itu,” bebernya kesal. 

 

Atas kasus itu, Ketua LPD Desa Pakraman Cepaka I Made Wenten tak menampik dengan adanya selisih kas.

 

Menurutnya selisih kas di LPD terjadi karena ada oknum LPD yang menilep uang kas.

“Memang betul ada selisih kas di catatan LPD dengan tabungan nasabah.

Sesuai audit yang dilakukan pengawas internal 17 September lalu, kas LPD sebesar Rp 912 juta, sedangkan kas tabungan sebesar Rp 200 juta,”jelasnya.

 

Atas adanya selisih kas sebesar Rp 912 juta Wenten mengatakan bahwa oknum pengurus LPD sudah bertanggung jawab dan siap  mengembalikan kas LPD milik nasabah.

“Jangka waktu selama dua bulan. Dan aset berupa rumah dan tanah milik milik pengurus LPD sudah kami  sita sebagai jaminan pengembaliannya,” tegasnya. 

TABANAN –Diduga karena tak mampu cairkan uang tabungan karena ditilep oknum pengurus,  LPD Cepaka di Kediri, Tabanan, Bali, Senin (31/12) digeruduk massa.

 

Massa yang rata-rata berasal dari krama (warga) Desa Pekraman Cepaka Kediri, itu protes dan ngluruk ke kantor LPD.

 

Warga adat marah karena selain uang tabungan mereka tak bisa dicairkan, saldo yang ada di tabungan mereka juga menyusut.

 

Seperti dialami Wayan Pani, warga Cepaka yang juga nasabah LPD Cepaka, ini mengaku jika saldo tabungannya menyusut. “Di buku catatan uang tabungan kami tertulis jumlah nominal Rp 15 juta. Tetapi setelah dicek di buku besar LPD hanya tertulis Rp 600 ribu.

 

Sementara kami sudah menabung bertahun-tahun malah tertulis jumlah tabungan hanya ratusan ribu,” ucapnya Wayan Pani saat ditemui di Kantor LPD cepaka kemarin. 

 

Lebih lanjut, Pani yang ditanya terkait susutnya saldo miliknya mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu kenapa bisa terjadi kesalahan administrasi di LPD. Yang jelas masalah di LPD Cepaka ini sudah kami dengar sejak tiga bulan lalu,”imbuhnya

 

Bahkan kata Pani, kemarahan warga memuncak saat hari penampahan Galungan. Pasalnya ratusan nasabah yang ingin menarik uang tabungan untuk keperluan hari raya Galungan tak dapat dilakukan penarikan.

 

 “Padahal hari itu kami sangat membutuhkan uang ntuk persiapan hari raya,” keluhnya. 

 

Hari ini para nasabah datang ke manajamen pengelola LPD untuk menangih dan melakukan protes mengapa uang mereka tak dapat dicairkan. 

 

Senasib dengan Pani, nasabah lainnya, yakni  Wayan Rudia, 55 asal Banjar Lalangpasek, Desa Cepaka juga mengalami hal serupa.

 

Menurut Rudia,  meski mengaku sempat menabung sebesar Rp 2 juta, namun sesuai administrasi di kantor LPD, saldo miliknya hanya dicatat sebesar Rp 400 ribu.

Akibatnya, saat Rudia hendak menarik tabungan gagal.

“Saya sempat tanyakan selisih antara saldo di buku tabungan dengan catatan di LPD, tetapi kami tidak diberikan jawaban oleh pihak pengelola LPD terkait hal itu,” bebernya kesal. 

 

Atas kasus itu, Ketua LPD Desa Pakraman Cepaka I Made Wenten tak menampik dengan adanya selisih kas.

 

Menurutnya selisih kas di LPD terjadi karena ada oknum LPD yang menilep uang kas.

“Memang betul ada selisih kas di catatan LPD dengan tabungan nasabah.

Sesuai audit yang dilakukan pengawas internal 17 September lalu, kas LPD sebesar Rp 912 juta, sedangkan kas tabungan sebesar Rp 200 juta,”jelasnya.

 

Atas adanya selisih kas sebesar Rp 912 juta Wenten mengatakan bahwa oknum pengurus LPD sudah bertanggung jawab dan siap  mengembalikan kas LPD milik nasabah.

“Jangka waktu selama dua bulan. Dan aset berupa rumah dan tanah milik milik pengurus LPD sudah kami  sita sebagai jaminan pengembaliannya,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/