DENPASAR – Wacana pembangunan rest area Bedawang Nala oleh PT Jasa Marga Bali Tol (JBT) dinilai tindakan bodoh oleh anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana.
Karena itu, kepada Jawa Pos Radar Bali, politisi PDIP Bali ini dengan tegas menolak wacana tersebut.
“Jelas sekali saya menolak. Selain Teluk Benoa saat ini diusulkan kembali ke konservasi, juga tidak ada gunanya selain mencari keuntungan (akomodasi),” kata Gung Adhi.
Lanjutnya, tidak ada keharusan pembangunan rest area tersebut dilakukan. “Nggak ada keharusan, kenapa dipaksakan? Apalagi hanya sepanjang 12.7 km,” ujarnya lantas tersenyum.
“5 menit teken gas sudah habis, terus buat apa istirahat? Tujuan jalan tol adalah mempersingkat atau mempercepat sampai ke tujuan (benas hambatan), dan bukan akomodasi,” tegasnya.
Baginya, rencana ini hanya akal-akalan semata saja. Sebab, yang dibangun tujuannya bukan rest area, melainkan kepentingan bisnis semata seperti destinasi wisata bahari.
“Ya jelas mau bikin destinasi dan area sewa, emangnya kita bodoh? Itu sama saja dengan privatisasi,” tegasnya.