NEGARA – Nama kesatuan Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara sejak beberapa hari terakhir menjadi perbincangan warganet selepas insiden pemabuk menabrak anggota TNI pada perayaan tahun baru lalu di Negara, Jembrana.
Mayoritas netizen menyayangkan insiden sang pemuda mabuk itu. Malah mereka meminta pelaku penabrak anggota itu diproses hukum.
Aksi pemuda mabuk itu memang nekat. Budiantara, 18, nama pemuda itu, nekat menabrak anggota TNI tepat di depan markas prajurit dengan kemampuan tempur dan terlatih ini.
Apalagi, anggota Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara sebagian besar masih muda dengan usia antara 20 hingga 40 tahun.
Namun, cara anggota Yonif Mekanis menyelesaikan kasus ini cukup flamboyan. Mereka justru mendekati pelaku dan memberi bantuan meski salah satu anggotanya jadi korban.
Padahal, mereka mempunyai kemampuan tempur di atas rata-rata prajurit biasa. “Kegiatan kami selain kegiatan kemasyarakatan, tugas utamanya adalah latihan dan latihan
untuk mengasah kemampuan,” kata Komandan Kompi Markas Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara Kapten Inf. Arman Adi Wibowo kepada Jawa Pos Radar Bali.
Kapten Arman menjelaskan, Yonif Mekanis 741 Garuda Nusantara memiliki lima kompi. Empat kompi di antaranya berada di Jembrana yakni Kompi Markas, Kompi C, Kompi Bantuan, dan Kompi A.
Satu lagi Kompi B yang berada di Masceti, Kabupaten Gianyar. Total Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara berkekuatan sebanyak 746 orang prajurit.
“Spesialisasi kami infanteri mekanis dan pengamanan VVIP,” lanjut Kapten Arman. Ratusan prajurit dengan kemampuan terlatih ini, juga dilengkapi dengan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang lengkap.
Seperti kendaraan tempur Panser Anoa buatan Pindad, serta dilengkapi berbagai senjata laras panjang dan pendek.
Namun, ratusan prajurit ini tidak ada di Jembrana semua. Menurut Kapten Arman, sebanyak 400 orang prajurit, termasuk
Danyonif Mekanis 741/Garuda Nusantara Mayor Inf. Hendra Saputra tengah melaksanakan tugas pengamanan di daerah perbatasan Republik Indonesia – Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL).
Sementara yang masih bertugas di wilayah Jembrana hanya sekitar seratus lebih personil.
Selain melaksanakan tugas dalam negeri, beberapa prajurit Yonif Mekanis sering menjalankan tugas pengamanan luar negeri, bergabung dengan pasukan pengamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dengan berbagai tugas khusus tersebut, kemampuan prajurit Yonif tidak diragukan lagi sebagai pasukan pemukul Kodam IX Udayana.
Selain menjalankan tugas pokok kemiliteran, prajurit batalyon yang berlogo garuda ini sering terlibat kegiatan sosial kemasyarakatan.
Terbaru, membersihkan material banjir bandang sungai Biluk Poh, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Bahkan, pada tahun 2017 lalu, Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara bekerjasama dengan Radar Jembrana membersihkan dan pengecatan ulang sejumlah monumen di Jembrana.