DENPASAR – Penyebab kematian Marie Anne Tadic Fadjil, 59, bule Belanda di kamar mandi rumahnya di Jalan Kertha Raharja IV No 45, Banjar Suwung Kangin, Sidakarya, Denpasar Selatan, Rabu (2/1) lalu, masih didalami kepolisian.
Forensik RSUP Sanglah sendiri masih melakukan pemeriksaan luar (PL) terhadap tubuh korban yang statusnya sudah jadi warga negara Indonesia (WNI) ini. Hasilnya sungguh mengejutkan.
Kepala Forensik RSUP Sanglah dr. Dudut Rustyadi kepada Jawa Pos Radar Bali mengatakan, tim forensik menemukan tanda lecet pada leher Marianne.
“Ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher dan tanda-tanda mati lemas sesuai pada peristiwa gantung diri,” ungkap dr Dudut.
Apakah ada tanda kekerasan lain atau ciri-ciri mati tidak wajar dalam tubuh korban? “Tidak ada,” singkat dr Dudut.
Sebagaimana diberitakan, ibu rumah tangga ini ditemukan tewas oleh suaminya sendiri di depan kamar mandi rumahnya.
Sebelum ditemukan tewas gantung diri di kamar, sang suami yakni Dhaman Hurry, 62, sempat bertemu dengan istrinya, Selasa (1/1) malam hari.
Istrinya berkata kepada suaminya agar menjaga kucing-kucing peliharaanya. Nah pagi hari, tepatnya sekitar pukul 06.30 Wita, saksi Dhaman terbangun dan melihat lampu dalam rumah masih menyala.
Pria asal Banyuwangi Jawa Timur itu pun keluar dan kaget melihat pemandangan yang tidak terduga. Dia menemukan istrinya telah meninggal dunia.
Dari keterangan saksi keluarga korban, diduga kuat Marie Anne mengakhiri hidupnya akibat banyak persoalan.
Di antaranya korban malu karena belum punya rumah dan selama ini tinggal di rumah iparnya. Selain itu, diduga kuat korban beberapa malam susah tidur sehingga depresi.