SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menyiapkan dana sebanyak Rp 6,5 miliar untuk pengadaan komputer di SMP-SMP yang ada di Buleleng.
Komputer itu dibeli untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Maklum saja, Disdikpora berambisi 80 persen sekolah di Buleleng bisa menyelenggarakan UNBK tahun ini.
Sebenarnya pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,5 miliar, hasil sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun lalu.
Anggaran sebesar itu tadinya diproyeksikan untuk pembelian komputer di 17 sekolah. Ternyata dari belasan sekolah itu, hanya 10 sekolah saja yang benar-benar siap.
Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa mengatakan, sekolah-sekolah yang akan menerima bantuan komputer, harus memiliki ruangan laboratorium komputer lebih dulu.
Selain itu sekolah juga harus menyediakan perangkat meubeler. Ditambah lagi kondisi sinyal internet di lokasi itu harus stabil.
Setelah dievaluasi, ternyata ada tujuh sekolah yang belum siap. Mulai dari masalah gedung hingga sinyal.
Seperti SMPN 5 Busungbiu di Desa Pucaksari, SMPN 3 Busungbiu di Desa Sepang, dan SMPN 2 Busungbiu di Desa Sepang. Ketiga sekolah itu urung dapat bantuan komputer tahun ini, gara-gara signal yang tak stabil.
“Di sana tidak ada signal, blank spot. Jadi kalau ada komputer, lalu saat UNBK tidak ada signal, ya tidak bisa dipakai.
Makanya kami tunda dulu. Kalau kami berikan sekarang juga rugi karena tidak bisa dimanfaatkan,” kata Suyasa.
Alhasil kini pengadaan komputer difokuskan pada sekolah-sekolah yang sudah siap. Terutama di wilayah perkotaan.
Sebut saja SMPN 1 Singaraja yang mendapat bantuan 100 unit komputer. Selain itu ada SMPN 1 Seririt dan SMPN 2 Tejakula yang juga mendapat bantuan serupa.
Bagaimana nasib sekolah yang belum punya komputer? Suyasa menyatakan Disdikpora akan berupaya mereka bisa menyelenggarakan UNBK.
Salah satu alternatifnya adalah meminjam perangkat di SMA/SMK terdekat yang memiliki peralatan memadai. “Sehingga target 80 persen sekolah bisa UNBK mandiri bisa kami capai tahun ini,” imbuhnya.
Rencananya pengadaan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Disdikpora Buleleng masih berkoordinasi dengan Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Buleleng.
Sebab pengadaan akan melalui proses e-purchasing yang ada dalam sistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).