DENPASAR – Keberadaan organisasi massa (ormas) adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah negara demokrasi. Demikian juga di Bali.
Banyak muncul ormas di Bali. Salah satu yang besar dan punya massa banyak adalah Baladika Bali dan Laskar Bali. Selama ini keberadaan mereka cukup dinamis. Pro kontra juga selalu mewarnai.
Yang menarik, upacara ngaben mantan Wakil Ketua DPRD Bali I Gede Komang Swastika alias Jro Jangol di Setra Sebelanga, Desa Pakraman Denpasar, Jumat (4/1) seolah jadi tali perekat bersatunya ormas di Bali.
Pentolan dua ormas ternama itu hadir di upacara ngaben Jro Jangol yang semasa hidupnya pernah menjadi Ketua Harian DPD Baladika Bali.
Dalam upacara pengabenan tersebut terlihat Ketua Umum Laskar Bali AA Ketut Suma Wedanta alias Gung Alit dan Ketua Umum Baladika Bali I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota sempat bersalaman dan bercengkerama.
Rukun dan guyub. Tak hanya para pemimpin kedua ormas ini, para anggotanya juga turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Jro Jangol.
Maka tak heran, dalam acara pengabenan tersebut, para anggota dari kedua ormas menggunakan atribut berupa baju kebesaran masing-masing.
Yang menarik, mereka justru saling sapa, salaman dan ada juga yang terlihat saling bercanda. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa pada mereka sebelumnya.
Hal ini membuktikan, terjalinan hubungan baik antara para pemimpin Ormas Baladika dan Laskar Bali bersama yang diikuti oleh para anggotanya.
“Waktu Jro Jangol mau ikut ke Baladika, kan bilang ke saya juga. Saya bilang, Inggih. Gus Bota juga datang. Silakan, nggak apa. Kita kan saudara,” ujar Gung Alit disela-sela upacara pengabenan.
Yang tak kalah menarik, saat pembakaran jenazah Jro Jangol, baik Gung Alit dan Gus Bota diberikan kesempatan oleh keluarga untuk mematik api pertama.
Keduanya pun secara berbarengan menghidupkan api tersebut. Semoga rukun selamanya. Karena kita semua adalah saudara.