33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:13 PM WIB

Kapal BPBD Rusak Dikoyak Ombak Besar, Biaya Perbaikan Ratusan Juta

BANYUASRI – Kerusakan Kapal Navigasi (KN) Katamaran milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng benar-benar parah.

Perbaikan kapal itu diperkirakan menelan dana hingga Rp 100 juta. Rencananya BPBD Buleleng akan mengajukan pergeseran anggaran untuk perbaikan kapal tersebut.

Kemarin (6/1) BPBD Buleleng melepas sejumlah peralatan yang masih terpasang di dalam kapal. Seperti radio komunikasi, lampu halogen, serta beberapa peralatan navigasi lain.

Selain itu dua unit mesin dengan kekuatan total 300 PK juga turut dilepas. Rencananya kapal akan ditarik kembali ke tengah laut, untuk kemudian dievakuasi ke darat.

Sebab proses evakuasi kapal dari Pantai Camplung ke daratan, cukup sulit. Lantaran tidak ada jalan yang memadai untuk manuver kontainer pengangkut kapal tersebut.

“Kami tunggu pasang dulu. Nanti kami akan dorong ke tengah. Setelah itu kami tarik ke tempat yang representative, biar bisa dievakuasi ke darat lebih mudah.

Kalau di sini sulit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana saat ditemui di Pantai Camplung kemarin.

Dari hasil perhitungan sementara, menurut Suadnyana, biaya perbaikan kapal itu mencapai seratusan juta rupiah.

Khusus untuk perbaikan badan kapal saja, menelan dana hingga Rp 50 juta. Belum lagi pengurasan lambung kapal dari air dan pasir, perbaikan mesin, dan perbaikan alat navigasi.

“Saat digempur ombak itu, alat-alat kena air laut semua. Jadi otomatis ada yang rusak. Ini mesinnya saja harus segera kami perbaiki, kalau tidak begitu,

karatan dan tidak bisa kami pakai. Soalnya sudah kemasukan air laut. Nanti kami cek total semua peralatannya,” imbuhnya.

Hanya saja, BPBD Buleleng kini belum memiliki dana yang cukup untuk melakukan perbaikan KN Katamaran. Sebab biaya perawatan rutin yang terpasang pada anggaran tahun ini hanya Rp 16 juta.

“Kami sudah lapor pada Pak Sekda. Mudah-mudahan bisa ada pergeseran anggaran, sehingga kami bisa melakukan perbaikan kapal ini.

Sebab yang terpasang hanya Rp 16 juta. Memang sengaja kami tidak pasang biaya besar, karena kapalnya baru setahun,” kata Suadnyana.

Seperti diberitakan sebelumnya, KN Katamaran milik BPBD Buleleng hancur setelah diterjang ombak. Kapal saat itu lego jangkar di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, sekitar 50 meter dari Pura Segara Banyuasri.

Tiba-tiba saja ombak pasang menghempas kapal hingga mengakibatkan kerusakan cukup parah. 

BANYUASRI – Kerusakan Kapal Navigasi (KN) Katamaran milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng benar-benar parah.

Perbaikan kapal itu diperkirakan menelan dana hingga Rp 100 juta. Rencananya BPBD Buleleng akan mengajukan pergeseran anggaran untuk perbaikan kapal tersebut.

Kemarin (6/1) BPBD Buleleng melepas sejumlah peralatan yang masih terpasang di dalam kapal. Seperti radio komunikasi, lampu halogen, serta beberapa peralatan navigasi lain.

Selain itu dua unit mesin dengan kekuatan total 300 PK juga turut dilepas. Rencananya kapal akan ditarik kembali ke tengah laut, untuk kemudian dievakuasi ke darat.

Sebab proses evakuasi kapal dari Pantai Camplung ke daratan, cukup sulit. Lantaran tidak ada jalan yang memadai untuk manuver kontainer pengangkut kapal tersebut.

“Kami tunggu pasang dulu. Nanti kami akan dorong ke tengah. Setelah itu kami tarik ke tempat yang representative, biar bisa dievakuasi ke darat lebih mudah.

Kalau di sini sulit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana saat ditemui di Pantai Camplung kemarin.

Dari hasil perhitungan sementara, menurut Suadnyana, biaya perbaikan kapal itu mencapai seratusan juta rupiah.

Khusus untuk perbaikan badan kapal saja, menelan dana hingga Rp 50 juta. Belum lagi pengurasan lambung kapal dari air dan pasir, perbaikan mesin, dan perbaikan alat navigasi.

“Saat digempur ombak itu, alat-alat kena air laut semua. Jadi otomatis ada yang rusak. Ini mesinnya saja harus segera kami perbaiki, kalau tidak begitu,

karatan dan tidak bisa kami pakai. Soalnya sudah kemasukan air laut. Nanti kami cek total semua peralatannya,” imbuhnya.

Hanya saja, BPBD Buleleng kini belum memiliki dana yang cukup untuk melakukan perbaikan KN Katamaran. Sebab biaya perawatan rutin yang terpasang pada anggaran tahun ini hanya Rp 16 juta.

“Kami sudah lapor pada Pak Sekda. Mudah-mudahan bisa ada pergeseran anggaran, sehingga kami bisa melakukan perbaikan kapal ini.

Sebab yang terpasang hanya Rp 16 juta. Memang sengaja kami tidak pasang biaya besar, karena kapalnya baru setahun,” kata Suadnyana.

Seperti diberitakan sebelumnya, KN Katamaran milik BPBD Buleleng hancur setelah diterjang ombak. Kapal saat itu lego jangkar di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, sekitar 50 meter dari Pura Segara Banyuasri.

Tiba-tiba saja ombak pasang menghempas kapal hingga mengakibatkan kerusakan cukup parah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/