25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:37 AM WIB

HOT!! Tuding Kadus Wanasari Punya Istri Simpanan, Warga Tuntut Mundur

DENPASAR – Kantor Departemen Agama Wisma Sejahtera Provinsi Bali di Jalan Kahuripan Nomor 1 Denpasar, Selasa (8/1) siang, ramai digerudug warga.

Mereka menuntut Kepala Dusun Wanasari Badrus Syamsi untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Desakan agar Kepala Dusun Wanasari Badrus Syamsi ditengarai oleh beberapa persoalan.

Salah satunya yakni, diduga mempunyai istri simpanan yang oleh warga dianggap sebagai tindakan yang tidak mencerminkan pemimpin yang baik.

Haji Hakim selaku koordinator aksi mengatakan, tingkat kepercayaan warga terhadap si kepala dusun jadi berkurang.

“Dimana kepala dusun ini mempunyai istri simpanan dan masih banyak wanita lain sehingga warga tidak percaya,” katanya di sela aksi tersebut. 

Lanjut dia, selain itu banyak hal yang membuat masyarakat menjadi geram. Di mana ada dugaan kepala dusun juga menyelewengkan uang senilai Rp 39 juta.

Dia juga dikatakan juga telah memberhentikan beberapa RT di dusun Wanasari secara sepihak tanpa adanya alasan yang jelas.

“Masyarakat tidak percaya dengan kadus (kepala dusun) sekarang karena banyak hal yang bermasalah secara hukum dan agama. Karena pemimpin harus memberi contoh yang baik,” tambah Haji Hakim.

Buntut dari tuntutan warga ini diselesaikan dalam acara mediasi yang dihadiri ratusan warga, Perbekel Dauh Puri Kaja Nyoman Gde Risnawan,

Camat Denpasar Utara I Nyoman Lodra, dan Kepala Dusun Wanasari Badrus Syamsi di Departemen Agama Wisma Sejahtera Provinsi Bali Jalan Kahuripan Nomor 1 Denpasar.

Dalam mediasi tersebut disepakati, bahwa masalah ini akan kembali dicarikan jalan keluarnya dalam waktu tiga hari ke depan.

Perbekel Dauh Puri Kaja Nyoman Gde Risnawan, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti yang mengacu pada aturan dan undang-undang undang berlaku.

Ketegangan juga sempat terjadi. Di mana dalam ruangan mediasi salah seorang warga yang tidak bisa menahan amarahnya berteriak dan menuntut kepala dusun agar segera mengundurkan diri.

“Kami akan berkoordinasi dulu dengan pak camat (Denpasar Barat). Mudah-mudahan ada solusi biar tercipta kondisi yang baik,” tandas Nyoman Gde Risnawan. 

DENPASAR – Kantor Departemen Agama Wisma Sejahtera Provinsi Bali di Jalan Kahuripan Nomor 1 Denpasar, Selasa (8/1) siang, ramai digerudug warga.

Mereka menuntut Kepala Dusun Wanasari Badrus Syamsi untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Desakan agar Kepala Dusun Wanasari Badrus Syamsi ditengarai oleh beberapa persoalan.

Salah satunya yakni, diduga mempunyai istri simpanan yang oleh warga dianggap sebagai tindakan yang tidak mencerminkan pemimpin yang baik.

Haji Hakim selaku koordinator aksi mengatakan, tingkat kepercayaan warga terhadap si kepala dusun jadi berkurang.

“Dimana kepala dusun ini mempunyai istri simpanan dan masih banyak wanita lain sehingga warga tidak percaya,” katanya di sela aksi tersebut. 

Lanjut dia, selain itu banyak hal yang membuat masyarakat menjadi geram. Di mana ada dugaan kepala dusun juga menyelewengkan uang senilai Rp 39 juta.

Dia juga dikatakan juga telah memberhentikan beberapa RT di dusun Wanasari secara sepihak tanpa adanya alasan yang jelas.

“Masyarakat tidak percaya dengan kadus (kepala dusun) sekarang karena banyak hal yang bermasalah secara hukum dan agama. Karena pemimpin harus memberi contoh yang baik,” tambah Haji Hakim.

Buntut dari tuntutan warga ini diselesaikan dalam acara mediasi yang dihadiri ratusan warga, Perbekel Dauh Puri Kaja Nyoman Gde Risnawan,

Camat Denpasar Utara I Nyoman Lodra, dan Kepala Dusun Wanasari Badrus Syamsi di Departemen Agama Wisma Sejahtera Provinsi Bali Jalan Kahuripan Nomor 1 Denpasar.

Dalam mediasi tersebut disepakati, bahwa masalah ini akan kembali dicarikan jalan keluarnya dalam waktu tiga hari ke depan.

Perbekel Dauh Puri Kaja Nyoman Gde Risnawan, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti yang mengacu pada aturan dan undang-undang undang berlaku.

Ketegangan juga sempat terjadi. Di mana dalam ruangan mediasi salah seorang warga yang tidak bisa menahan amarahnya berteriak dan menuntut kepala dusun agar segera mengundurkan diri.

“Kami akan berkoordinasi dulu dengan pak camat (Denpasar Barat). Mudah-mudahan ada solusi biar tercipta kondisi yang baik,” tandas Nyoman Gde Risnawan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/