GIANYAR – Tempat wisata baru, The Tunggir, yang terletak di Banjar Kebon, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, menawarkan konsep wisata baru.
Jika sebelumnya banyak tempat wisata menawarkan ayunan di pinggir tebing, The Tunggir menawarkan sepeda terbang.
Pengunjung bisa merasakan sensasi naik sepeda di atas tali yang menggantung dari tebing satu ke tebing lainnya.
Pencetus ide, Wayan Suyadnyana, menyatakan, lokasi The Tunggir bisa ditempuh dengan jarak sekitar 15 menit dari Ubud atau sekitar 10 menit dari Istana Presiden Tampaksiring.
Dari pasar Tegalalang, ke utara lalu tiba di pura desa. Sampai di pura, pengunjung harus memarkir mobil dan berjalan kaki sejauh kurang lebih 500 meter menuju wahana The Tunggir.
Beragam wahana ditawarkan mulai ayunan, flying fox dan yang berbeda adalah sepeda terbang. “Masa promo ini kami belum mematok tiket. Hanya Rp 30 ribu pada setiap permainan khususnya sepeda di udara (sepeda terbang, red),” jelas Suyadnyana.
Untuk sepeda terbang atau sepeda di udara ini, pihaknya menyarankan yang naik adalah anak di atas usia 7 tahun.
“Keamanan dan kenyamanan pengguna wahana utamanya sepeda di udara sudah diuji oleh ahlinya, keselamatan pengunjung juga dijamin oleh instruktur yang sudah berpengalaman,” terangnya.
Kata dia, pengunjung tidak perlu khawatir mengenai tali putus atau terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Keamanan dan keselamatan pengunjung sudah kami pertimbangkan dengan ahlinya sebelumnya kami telah menguji alat ini, sehingga alat yang dipergunakan sudah melalui berbagai ujian keselamatan,” tukasnya.