28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:40 PM WIB

Dihuni Polwan – Polwan Cantik, Usung Misi Toleransi Lintas Agama

PRG (Prise The Righteous God) mayoritas diisi anggota Polwan berparas cantik nan muda. Namun, bukan paras semata yang menjadi ukuran bisa tergabung di PRG. Kemampuan vokal menjadi penentu layak tidaknya anggota Polwan Polda Bali bergabung.

 

 

MARCEL PAMPURS, Denpasar

UMUR Prise The Righteous God (PRG) bisa dibilang baru seumur jagung. Belum genap tiga bulan, malah. Grup ini resmi dibentuk awal Desember 2018 lalu.

Meski baru terbentuk, kemampuan olah vokal anggota Polwan Polda Bali ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai bukti, mereka sudah tampil di beberapa lokasi.

Seperti saat perayaan natal beberapa waktu lalu grup ini menghibur dengan membawakan lagu-lagu natal di sejumlah tempat keramaian seperti di bandara Ngurah Rai, di mall, hotel hingga di tempat keramaian lainnya.

Tidak hanya polwan, grup ini juga diisi oleh beberapa polisi pria yang masih belia dan ganteng.

“Karena setiap ada acara selalu mengundang artis atau seniman, sekali waktu bapak Kapolda ada ide untuk membentuk grup paduan

suara polisi atau satuan untuk mengisi setiap acara,” kata Tommyanto Kandisaputra, pelatih grup paduan suara PRG saat ditemui di gedung PRG Polda Bali, Rabu (9/1) kemarin. 

Menariknya grup paduan suara yang terdiri dari 88 orang anggota ini datang dari latar belakang berbeda.

Mereka dari penembak, penyelam dan anggota yang memang memilik bakat dalam kesenian. Tidak hanya ingin menunjukkan sisi yang berbeda dari kepolisian.

Grup paduan suara ini juga mengusung misi toleransi. Di mana 80 persen anggotanya adalah agama Hindu, 10 persen beragama Kristen, dan 10 persen lainnya beragama Islam.

Namun, dalam paduan suara mereka terkadang mengisi acara-acara keagamaan lain seperti pada perayaan natal akhir 2018 lalu. 

“Ini nantinya juga menjadi percontohan toleransi dalam satuan di Bali. Karena bapak (Kapolda) ingin menyuarakan ide persatuan melalui paduan suara,” tambah Kandisaputra.

Seperti pada tanggal 16 Januari 2019 mendatang, grup paduan suara ini akan berangkat ke Jakarta. Keberangkatan mereka ini untuk mewakili Polda Bali dalam acara natal dan tahun bersama Polri di gedung PTIK Mabes Polri pada 17 Januari malam.

Dalam acara tersebut, PRG akan tampil membawakan lagu-lagu natal beserta koreografinya. Salah satu polwan yang terlibat dalam paduan suara ini Iptu Ni Putu Wila Indrayani.

Iptu Wila mengaku sangat senang menjadi bagian dari grup paduan suara ini. Menurut dia, lewat grup ini, dirinya sebagai polisi bisa membawa misi toleransi.

“Kami tidak masalah saat membawakan lagu natal milik umat nasrani. Kami senang karena ini pengalaman baru dan mengesankan,” ujar dara cantik yang merupakan lulusan Akpol tahun 2012 ini.

Iptu Wila Indrayani sendiri merupakan penganut agama Hindu. Namun jika dalam grup paduan suara ini dirinya harus belajar membawakan lagu agama lain, dirinya merasa tidak masalah.

“Kami ingin dengan bersama menggelorakan pesan persatuan ini. Jadi kami tidak masalah jika menyanyikan lagu-lagu nasrani (saat perayaan natal dan tahun baru di gedung PTIK Mabes Polri),” tandasnya.

Selain paduan suara, selama di Jakarta nanti perwakilan Polda Bali juga akan menampilkan kesenian Janger khas Bali. (*)

 

PRG (Prise The Righteous God) mayoritas diisi anggota Polwan berparas cantik nan muda. Namun, bukan paras semata yang menjadi ukuran bisa tergabung di PRG. Kemampuan vokal menjadi penentu layak tidaknya anggota Polwan Polda Bali bergabung.

 

 

MARCEL PAMPURS, Denpasar

UMUR Prise The Righteous God (PRG) bisa dibilang baru seumur jagung. Belum genap tiga bulan, malah. Grup ini resmi dibentuk awal Desember 2018 lalu.

Meski baru terbentuk, kemampuan olah vokal anggota Polwan Polda Bali ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai bukti, mereka sudah tampil di beberapa lokasi.

Seperti saat perayaan natal beberapa waktu lalu grup ini menghibur dengan membawakan lagu-lagu natal di sejumlah tempat keramaian seperti di bandara Ngurah Rai, di mall, hotel hingga di tempat keramaian lainnya.

Tidak hanya polwan, grup ini juga diisi oleh beberapa polisi pria yang masih belia dan ganteng.

“Karena setiap ada acara selalu mengundang artis atau seniman, sekali waktu bapak Kapolda ada ide untuk membentuk grup paduan

suara polisi atau satuan untuk mengisi setiap acara,” kata Tommyanto Kandisaputra, pelatih grup paduan suara PRG saat ditemui di gedung PRG Polda Bali, Rabu (9/1) kemarin. 

Menariknya grup paduan suara yang terdiri dari 88 orang anggota ini datang dari latar belakang berbeda.

Mereka dari penembak, penyelam dan anggota yang memang memilik bakat dalam kesenian. Tidak hanya ingin menunjukkan sisi yang berbeda dari kepolisian.

Grup paduan suara ini juga mengusung misi toleransi. Di mana 80 persen anggotanya adalah agama Hindu, 10 persen beragama Kristen, dan 10 persen lainnya beragama Islam.

Namun, dalam paduan suara mereka terkadang mengisi acara-acara keagamaan lain seperti pada perayaan natal akhir 2018 lalu. 

“Ini nantinya juga menjadi percontohan toleransi dalam satuan di Bali. Karena bapak (Kapolda) ingin menyuarakan ide persatuan melalui paduan suara,” tambah Kandisaputra.

Seperti pada tanggal 16 Januari 2019 mendatang, grup paduan suara ini akan berangkat ke Jakarta. Keberangkatan mereka ini untuk mewakili Polda Bali dalam acara natal dan tahun bersama Polri di gedung PTIK Mabes Polri pada 17 Januari malam.

Dalam acara tersebut, PRG akan tampil membawakan lagu-lagu natal beserta koreografinya. Salah satu polwan yang terlibat dalam paduan suara ini Iptu Ni Putu Wila Indrayani.

Iptu Wila mengaku sangat senang menjadi bagian dari grup paduan suara ini. Menurut dia, lewat grup ini, dirinya sebagai polisi bisa membawa misi toleransi.

“Kami tidak masalah saat membawakan lagu natal milik umat nasrani. Kami senang karena ini pengalaman baru dan mengesankan,” ujar dara cantik yang merupakan lulusan Akpol tahun 2012 ini.

Iptu Wila Indrayani sendiri merupakan penganut agama Hindu. Namun jika dalam grup paduan suara ini dirinya harus belajar membawakan lagu agama lain, dirinya merasa tidak masalah.

“Kami ingin dengan bersama menggelorakan pesan persatuan ini. Jadi kami tidak masalah jika menyanyikan lagu-lagu nasrani (saat perayaan natal dan tahun baru di gedung PTIK Mabes Polri),” tandasnya.

Selain paduan suara, selama di Jakarta nanti perwakilan Polda Bali juga akan menampilkan kesenian Janger khas Bali. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/