DENPASAR – Ratusan motor custom dipamerkan di Taman Festival Bali Pantai Padang Galak, Denpasar Selatan.
Acara “anak motor” ini diselenggarakan oleh Naskleng 13 (NK13). Kegiatan ini bertajuk Custom War digelar selama dua hari sejak Jumat (11/1) lalu hingga Sabtu (12/1) kemarin.
Menurut salah seorang pengunjung bernama Rizki, pemilihan tempat gelaran Custom War 2019 di Bali mempertimbangkan keberadaan dunia motor custom culture.
Acara ini selain menjadi ajang bertemunya builder-builder ternama dari berbagai daerah, juga jadi ajang memamerkan hasil custom terbaru.
“Hasil motor modifikasi yang dipamerkan juga canggih-canggih. Yah semoga acaranya dua tahun mendatang bisa lebih gila lagi. Pecah deh pecah, Keren!,” ungkap Rizki.
Baginya, berbeda dengan tahun sebelumnya, pemilihan tempat gelaran acara yang berlangsung selama dua tahun sekali ini memang sangat spesial.
Panitia Acara Custom War 2019, Nesa Wijaya mengatakan, Custom War tahun ini terbilang spesial utamanya dari aspek tempat.
Taman Festival Bali merupakan area rekreasi di Denpasar yang terbengkalai sejak tahun 2000. Lahan seluas 8,9 hektare ini lebih dikenal oleh masyarakat umum sebagai lokasi ‘mistis’.
Panitia sendiri melakukan pembersihan area (secara fisik bangunan dan spiritual) sejak November 2018 lalu.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sebanyak 200 motor cadas ini nampak serasi berjajar dengan latar belakang arsitektur bangunan tua yang terbengkalai sejak tahun 2000 ini.
“Secara desain ya tempat ini punya keunikan dan arsitektur sendiri. Dengan tempatnya tak terurus, tempat ini justru memberikan nilai lebih tersendiri. Sangat representatif bagi penggelut dunia custom culture,” tukasnya
Hal yang menarik, custom war tahun ini dimeriahkan para builder maupun penikmat dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Seperti Max Schaaf, skateboarder dan chopper builder dari Amerika Serikat; Yaniv Evan dari Powerplant Motorcycle, Amerika Serikat;
Christian Sosa, builder dan metal shaper dari Las Vegas, dan juga beberapa tamu undangan dari Jepang, Singapore, Malaysia.
“Dari dalam negeri juga kita mengundang lebih dari 20 builder lokal berbakat dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya,” terangnya.
Sebanyak 200 motor custom yang mengikuti kontes ini, kata dia, memiliki rentang harga kisaran Rp 15 hingga Rp 100 juta tergantung jenis motornya.
Ratusan motor ini dihadirkan di 4 stage yang terdiri dari Main Stage, Dome Stage, dan Announcement Stage.
Yang spesial pada Custom War tahun ini, kata Nesa, adalah akan ada pemberian piala penghargaan kepada motor custom favorit dari para peserta builder undangan.
Ini merupakan salah satu bentuk apresiasi antara sesama builder yang sudah menghadirkan motor terbaik mereka.
“Jadi, tidak ada juri, nanti pemberian penghargaan ini akan dinilai berdasar asas kesepakatan bersama,” ujarnya.
Event ini digelar kali ketiga sejak 2014 silam dan semakin menuai banyak animo. Hingga hari pertama saja, 10.000 pengunjung sudah mulai antusias mendatangi hajatan besar pegiat otomotif modern ini.
“Sesuai dengan pilihan tempat ini, kami menargetkan menjaring sebanyak 30 ribu pengunjung. Hari ini (kemarin) saja sudah ada kisaran 10 ribu,” ungkapnya.