BENOA – Seorang nelayan bernama Abdul Wahid tenggelam saat sedang memancing ikan di seputaran perairan Benoa, Kuta Selatan.
Peristiwa nahas yang menimpa pria 37 tahun ini diketahui terjadi Minggu (14/1) kemarin pukul 15.00 Wita.
Korban tenggelam di koordinat 8°45’37.22″S – 115°11’55.21″T, tepatnya di perairan belakang Benoa Square.
Menurut informasi, peristiwa nahas itu bermula ketika korban memancing ikan bersama saudaranya bernama Afif. Keduanya menggunakan perahu jukung.
Tiba di tengah laut, tiba-tiba saja jukung yang digunakan keduanya oleng sehingga membuat Abdul Wahid hilang keseimbangan hingga jatuh ke laut.
Sayangnya saat terjatuh karena arus laut yang cukup deras, korban langsung hilang tanpa jejak dan tidak dapat dibantu oleh saudaranya.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pusdalops Denpasar I Made Junetra mengatakan, pihaknya mendapat laporan kejadian sekitar pukul 15.25.
“Kakak korban bernama Afif langsung menghubungi Basarnas Bali,” kata Junerta, Senin (14/1) pagi. Sebanyak 6 orang personil diberangkatkan menuju Benoa untuk mencari korban.
Sementara itu personil dari KN SAR Arjuna 229 berkoordinasi dengan potensi SAR lainnya bersama pihak keluarga korban.
Minggu (13/1) sekitar pukul 16.10, tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian dengan mengerahkan 1 unit Rigit Inflatable Boat (RIB 02) di lokasi korban terjatuh.
Pihak keluarga korban juga membantu penyisiran menggunakan jukung untuk mencari korban asal Madura yang tinggal di Jalan Baypass Ngurah Rai, Gang Karangsari, tersebut.
Namun, operasi SAR yang berlangsung hingga Minggu (13/1) petang pukul 18.00 Wita belum membuahkan hasil.
Setelah berkoordinasi dengan potensi SAR lainnya serta keluarga korban, maka disepakati akan kembali dilakukan hari ini, Senin (14/1).
Hari ini, operasi SAR fokus pada empat area pencarian yang total luasnya mencapai 2.28 NM. Selain tim Basarnas Bali, pencarian di 4 area tersebut juga akan melibatkan SRU laut
dari Sabhara Polda Bali (1 unit rubber boat) dan Lanal Denpasar (1 unit rubber boat, 1 unit RIB). Operasi SAR juga didukung potensi SAR dari BPBD Kota Denpasar dan keluarga korban.