25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:52 AM WIB

Masuk Hindu, Bule Rusia Ini Ungkap Fakta Fasih Berbahasa Bali di PN

DENPASAR – Sekalipun Arnold Aristarkhova, 23, harus kehilangan uang Rp 40 juta dan sejumlah benda lainnya karena digarong pelaku,

yang dia sesalkan bukan uangnya, tapi benda-benda penting seperti paspor dan berbagai kartu. Dia berharap semuanya bisa ditemukan.

Terkait dirinya fasih berbahasa Bali, Arnold mengaku sejak 2006 ikut orang tuanya ke Bali. Saat itu umurnya baru 11 tahun.

“Gara-gara sering liburan ke Bali, tahu-tahu suka saja di Bali,” katanya. Ditanya bisa lancar bisa bahasa Bali, Arnold mengaku tidak tahu sejak kapan.

“Sing tawang rage, gara-gara pergaulan to be (Tidak tahu saya, gara-gara pergaulan, Red),” tutur sulung dua bersaudara itu.

Arnold mengaku dirinya dan keluarga kini memeluk agama Hindu. Kedua orang tuanya sudah 15 tahun memeluk agama Hindu, sedangkan Arnold baru setahun memantapkan pilihannya menjadi orang Hindu.

Arnold memiliki adik umur empat tahun. Saat ini dia sedang fokus menjadi Youtuber atau pembuat video yang khusus ditayangkan di YouTube.

“Saya buat prank (jebakan berbalut gurauan) ke seluruh Indonesia,” katanya, kali ini menggunakan bahasa Indonesia.  

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Badung, I Nyoman Triarta Kurniawan, mengatakan, ketiga terdakwa Muhammad Abdul Musori, 26, (terdakwa I); Seneri, 35, (terdakwa II);

dan Rizal alias Imam, 33, (terdakwa III) pada Rabu 23 Mei pukul 16.00 di Jalan Raya Kerobokan, tepatnya di depan Warung Babi Guling Suri, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, beraksi menggarong barang korban.

Pada pukul 13.00 para terdakwa bersama tersangka Doel menyiapkan dua sepeda motor. Masing-masing motor dikendari Doel dengan membonceng Rizal, dan motor satunya dikendarai Musori dengan membonceng Seneri.

Para terdakwa yang mencari sasaran khusus orang asing saat melintasi Jalan Raya Kerobokan, terdakwa Musori melihat mobil Suzuki Karimun yang dikendarai dua turis asing asal Rusia.

Para terdakwa lantas membuntuti mobil tersebut sampai di perempatan traffic light Jalan Raya Kerobokan. Mobil Karimun korban berhenti karena lampu merah.

Terdakwa I yang sudah menyiapkan paku dijepit dengan ibu jari kaki kiri dan jari tengah, selanjutnya terdakwa berhenti di samping kanan mobil tersebut bagian ban belakang.

Setelah sepeda motor berhenti, terdakwa I menurunkan kaki kiri terdakwa yang sudah ada pakunya lalu mendorong ke depan ban mobil bagian belakang kanan.

Melihat paku sudah melekat pada ban, lantas terdakwa menarik kakinya. Sedangkan posisi terdakwa III dan Doel berada di belakang sepeda motor terdakwa I.

Setelah lampu hijau nyala, mobil Karimun tersebut berjalan ke arah selatan. Sementara para terdakwa membuntuti dari belakang. Sekitar 100 meter melaju ban mobil Karimun kempes.

Nah, pada saat saksi lengah itulah terdakwa III mengambil tas korban yang ditinggal dalam mobil. Setelah berhasil mengambil tas korban para terdakwa kabur ke arah utara.

Sementara tersangka Doel mengikuti dari belakang dengan jarak cukup jauh.

 

DENPASAR – Sekalipun Arnold Aristarkhova, 23, harus kehilangan uang Rp 40 juta dan sejumlah benda lainnya karena digarong pelaku,

yang dia sesalkan bukan uangnya, tapi benda-benda penting seperti paspor dan berbagai kartu. Dia berharap semuanya bisa ditemukan.

Terkait dirinya fasih berbahasa Bali, Arnold mengaku sejak 2006 ikut orang tuanya ke Bali. Saat itu umurnya baru 11 tahun.

“Gara-gara sering liburan ke Bali, tahu-tahu suka saja di Bali,” katanya. Ditanya bisa lancar bisa bahasa Bali, Arnold mengaku tidak tahu sejak kapan.

“Sing tawang rage, gara-gara pergaulan to be (Tidak tahu saya, gara-gara pergaulan, Red),” tutur sulung dua bersaudara itu.

Arnold mengaku dirinya dan keluarga kini memeluk agama Hindu. Kedua orang tuanya sudah 15 tahun memeluk agama Hindu, sedangkan Arnold baru setahun memantapkan pilihannya menjadi orang Hindu.

Arnold memiliki adik umur empat tahun. Saat ini dia sedang fokus menjadi Youtuber atau pembuat video yang khusus ditayangkan di YouTube.

“Saya buat prank (jebakan berbalut gurauan) ke seluruh Indonesia,” katanya, kali ini menggunakan bahasa Indonesia.  

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Badung, I Nyoman Triarta Kurniawan, mengatakan, ketiga terdakwa Muhammad Abdul Musori, 26, (terdakwa I); Seneri, 35, (terdakwa II);

dan Rizal alias Imam, 33, (terdakwa III) pada Rabu 23 Mei pukul 16.00 di Jalan Raya Kerobokan, tepatnya di depan Warung Babi Guling Suri, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, beraksi menggarong barang korban.

Pada pukul 13.00 para terdakwa bersama tersangka Doel menyiapkan dua sepeda motor. Masing-masing motor dikendari Doel dengan membonceng Rizal, dan motor satunya dikendarai Musori dengan membonceng Seneri.

Para terdakwa yang mencari sasaran khusus orang asing saat melintasi Jalan Raya Kerobokan, terdakwa Musori melihat mobil Suzuki Karimun yang dikendarai dua turis asing asal Rusia.

Para terdakwa lantas membuntuti mobil tersebut sampai di perempatan traffic light Jalan Raya Kerobokan. Mobil Karimun korban berhenti karena lampu merah.

Terdakwa I yang sudah menyiapkan paku dijepit dengan ibu jari kaki kiri dan jari tengah, selanjutnya terdakwa berhenti di samping kanan mobil tersebut bagian ban belakang.

Setelah sepeda motor berhenti, terdakwa I menurunkan kaki kiri terdakwa yang sudah ada pakunya lalu mendorong ke depan ban mobil bagian belakang kanan.

Melihat paku sudah melekat pada ban, lantas terdakwa menarik kakinya. Sedangkan posisi terdakwa III dan Doel berada di belakang sepeda motor terdakwa I.

Setelah lampu hijau nyala, mobil Karimun tersebut berjalan ke arah selatan. Sementara para terdakwa membuntuti dari belakang. Sekitar 100 meter melaju ban mobil Karimun kempes.

Nah, pada saat saksi lengah itulah terdakwa III mengambil tas korban yang ditinggal dalam mobil. Setelah berhasil mengambil tas korban para terdakwa kabur ke arah utara.

Sementara tersangka Doel mengikuti dari belakang dengan jarak cukup jauh.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/