25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:17 AM WIB

Tak Percaya Jokdri Bisa Pimpin PSSI, Suporter Tuntut Pengurus Mundur

NUSA DUA – Janji suporter melakukan aksi long march menuju Sofitel Hotel and Resorts Nusa Dua saat Kongres Tahunan PSSI Minggu kemarin (20/1) akhirnya benar-benar terjadi.

Tapi, bukan seribu suporter yang datang seperti kabar yang beredar sebelumnya. Suporter yang datang berjumlah tidak kurang dari 100 orang dari 14 elemen suporter.

Mereka tiba di depan pintu gerbang Sofitel sekitar pukul 12.30 dan sudah ditunggu oleh barikade polisi. Mereka melakukan orasi dan membentangkan spanduk untuk meminta agar sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.

Tidak selang beberapa lama, situasi sempat memanas karena Dirijen K-Conk Mania, Cak Mimit mencoba untuk menerobos barikade.

Akhirnya Cak Mimit diamankan oleh aparat yang bertugas. Bukan ditahan, melainkan hanya dimintai keterangan.

Mereka hanya ingin agar perwakilan suporter bisa masuk kedalam ruang kongres untuk menyampaikan aspirasinya.

Dari Bali sendiri diwakili kelompok suporter penghuni tribun selatan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Brigaz Bali.

Sayangnya, keinginan suporter agar bisa menyampaikan aspirasi langsung ke dalam ruang kongres justru tidak digubris oleh aparat kepolisian yang berjaga.

“Setidaknya PSSI harus baik. Ini biar sinkron dong antara langkah Satgas Antimafia Bola dengan pemerintah. Intinya kami mendukung langkah satgas,” terang Cak Mimit.

Langkah Cak Mimit sebagai perwakilan suporter Madura United sudah diberikan lampu hijau oleh Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.

Manajemen Madura United menuntut enam tuntutan agar PSSI bisa lebih baik. Salah satunya tidak ada jalan lain selain KLB yang harus segera dilaksanakan.

“Kami hanya ingin masuk tetapi tidak diberi izin. Kami hanya ingin menyampaikan tuntutan dan aspirasi. Kalau Jokdri (Joko Diryono) yang menggantikan, sama saja jadinya,” ungkapnya.

Menurutnya, Edy bukanlah aktor utama, tetapi masih ada aktor lainnya yang “menyetir” PSSI. “Banyak calon Ketum PSSI yang lebih layak. Contohnya mantan pemain bola. Hanya orang yang mengerti bola saja yang bisa mengurus bola,” tegasnya.

Disisi lain, Pentolan Bonek Mania Andi Kristiawan atau yang lebih dikenal sebagai Andie Peci yang menjadi perwakilan 14 suporter kemarin mengatakan gerakan ini adalah atas inisiatif sendiri.

Mereka tidak mengatasnamakan siapapun apalagi ingin merecoki jalannya kongres. “Kami datang kesini karena kecintaan kami terhadap sepakbola Indonesia.

Kami ingin suatu perubahan yang revolusioner ditubuh PSSI. Kami dorong satgas untuk menangkap orang-orang kotor di sepakbola Indonesia,” terangnya.

Terkait mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI, hal itu belumlah cukup. Dia meminta pengurus selain Edy harus mengundurkan diri.

“Agar semua tahu diri, ada 11 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ini bukanlah oknum mafia. Tetapi sudah masuk sebagai sebuah sistem mafia. Pengurus-pengurus yang lama harus mundur dan tahu diri juga,” terangnya.

 

NUSA DUA – Janji suporter melakukan aksi long march menuju Sofitel Hotel and Resorts Nusa Dua saat Kongres Tahunan PSSI Minggu kemarin (20/1) akhirnya benar-benar terjadi.

Tapi, bukan seribu suporter yang datang seperti kabar yang beredar sebelumnya. Suporter yang datang berjumlah tidak kurang dari 100 orang dari 14 elemen suporter.

Mereka tiba di depan pintu gerbang Sofitel sekitar pukul 12.30 dan sudah ditunggu oleh barikade polisi. Mereka melakukan orasi dan membentangkan spanduk untuk meminta agar sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.

Tidak selang beberapa lama, situasi sempat memanas karena Dirijen K-Conk Mania, Cak Mimit mencoba untuk menerobos barikade.

Akhirnya Cak Mimit diamankan oleh aparat yang bertugas. Bukan ditahan, melainkan hanya dimintai keterangan.

Mereka hanya ingin agar perwakilan suporter bisa masuk kedalam ruang kongres untuk menyampaikan aspirasinya.

Dari Bali sendiri diwakili kelompok suporter penghuni tribun selatan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Brigaz Bali.

Sayangnya, keinginan suporter agar bisa menyampaikan aspirasi langsung ke dalam ruang kongres justru tidak digubris oleh aparat kepolisian yang berjaga.

“Setidaknya PSSI harus baik. Ini biar sinkron dong antara langkah Satgas Antimafia Bola dengan pemerintah. Intinya kami mendukung langkah satgas,” terang Cak Mimit.

Langkah Cak Mimit sebagai perwakilan suporter Madura United sudah diberikan lampu hijau oleh Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.

Manajemen Madura United menuntut enam tuntutan agar PSSI bisa lebih baik. Salah satunya tidak ada jalan lain selain KLB yang harus segera dilaksanakan.

“Kami hanya ingin masuk tetapi tidak diberi izin. Kami hanya ingin menyampaikan tuntutan dan aspirasi. Kalau Jokdri (Joko Diryono) yang menggantikan, sama saja jadinya,” ungkapnya.

Menurutnya, Edy bukanlah aktor utama, tetapi masih ada aktor lainnya yang “menyetir” PSSI. “Banyak calon Ketum PSSI yang lebih layak. Contohnya mantan pemain bola. Hanya orang yang mengerti bola saja yang bisa mengurus bola,” tegasnya.

Disisi lain, Pentolan Bonek Mania Andi Kristiawan atau yang lebih dikenal sebagai Andie Peci yang menjadi perwakilan 14 suporter kemarin mengatakan gerakan ini adalah atas inisiatif sendiri.

Mereka tidak mengatasnamakan siapapun apalagi ingin merecoki jalannya kongres. “Kami datang kesini karena kecintaan kami terhadap sepakbola Indonesia.

Kami ingin suatu perubahan yang revolusioner ditubuh PSSI. Kami dorong satgas untuk menangkap orang-orang kotor di sepakbola Indonesia,” terangnya.

Terkait mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI, hal itu belumlah cukup. Dia meminta pengurus selain Edy harus mengundurkan diri.

“Agar semua tahu diri, ada 11 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ini bukanlah oknum mafia. Tetapi sudah masuk sebagai sebuah sistem mafia. Pengurus-pengurus yang lama harus mundur dan tahu diri juga,” terangnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/