SINGARAJA – Hujan badai yang mengguyur wilayah Buleleng pada Selasa (22/1) malam hingga Rabu (23/1) dini hari, berdampak pada sejumlah bencana.
Kawasan pesisir Buleleng, mulai dari wilayah Kecamatan Banjar hingga Tejakula, porak poranda akibat diterjang hujan badai.
Ketua Paguyuban Pedagang Pantai Pemaron Ketut Sudarma mengatakan, ada puluhan pedagang di sepanjang Pantai Penimbangan yang terdampak bencana gelombang pasang.
Khusus di Desa Pemaron saja, ada 26 warung tenda yang mengalami kerusakan. Satu warung lainnya mengalami kerusakan ringan.
Biasanya bila ada tanda alam kurang bersahabat, pedagang akan memindahkan lapaknya. Lapak yang tadinya berjajar di sisi utara jalan, akan dipindahkan ke selatan jalan. Bahkan bisa ditutup permanen.
“Sore itu kan cerah sekali. Malam kok tiba-tiba hujan angin. Makanya semua kelabakan, tidak bisa menyelamatkan apa-apa. Biasanya selalu ada gejala, fenomena, jadi kami bisa berkemas lebih awal. Tapi kemarin ini sama sekali tidak bisa kami prediksi,” kata Sudarma.
Gelombang pasang juga merusak rumah milik Maksum Gunawan, 50, warga RT 1 Kelurahan Kampung Bugis. Tembok rumahnya jebol dihantam gelombang pasang.
Maksum menuturkan, sebelum tembok rumahnya jebol, warga di pesisir Kampung Bugis sudah bersiap-siap mengungsi. Sebab banjir rob sudah menggenangi rumah.
Maksum bersama ibunya, Sulastri, 70, juga sempat mengungsi di gedung serba guna. “Saya sudah berpikir, rumah saya ini pasti jebol kalau kena ombak.
Apalagi setiap ada ombak, getarannya keras sekali. Ternyata benar kejadian,” ujar Maksum. Mirisnya, ini bukan pertama kali rumahnya rusak dihempas ombak.
Beberapa tahun lalu, rumah Maksum juga rusak. Saat itu rumahnya diperbaiki setelah mendapat donasi dari donatur dan warga setempat.