33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:15 PM WIB

Perusahaan Peternakan Babi Buang Limbah Sembarangan, Warga Bila Protes

BILA – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar peternakan babi di Desa Bila, mengeluhkan aroma limbah peternakan yang diduga dibuang ke pangkung alias jurang dekat pemukiman warga.

Akibatnya warga diganggu dengan aroma yang dihasilkan. Kondisi tersebut terjadi sejak Kamis (24/1) lalu.

Warga dibuat gelisah dengan bau pesing yang menyeruak ke rumah-rumah warga.

Setelah dilakukan pengecekan, sumber bau itu diduga berasal dari areal jurang dekat kandang peternakan babi yang dikelola PT. Anugerah Bersama Sukses (ABS).

Warga mendapati ujung selokan peternakan, berbatasan langsung dengan jurang. Diduga alir air limbah bekas peternakan, dibuang ke jurang tersebut.

Salah seorang warga, Jro mangku karda mengatakan, biasanya jurang itu hanya berisi air limpahan hujan.

Selebihnya tidak ada air di jurang tersebut. Belakang waga mendapati air berwarna coklat pekat dan menyebarkan bau pesing.

“Kami curiga kalau di pangkungan ini dibuang limbahnya. Biasanya di sini hanya aliran air hujan saja. Tapi ini ada air yang baunya pesing,” kata Karda.

Bau itu bukan hanya menggangu aktifitas warga setempat. Bau bahkan disebut menyebar hingga wahana foto selfie yang berada tak jauh dari kandang.

Sejumlah pengunjung disebut sempat mengeluhkan aroma tidak sedap, pada waktu-waktu tertentu.

“Baunya tidak tentu. Tergantung arah angin. Kami harap limbah ini segera ditangani. Kami khawatir ini malah memicu komplain dari pengunjung wahana,” kata Wayan Suarsana, pengelola wahana setempat.

Sementara itu Dirut PT. ABS I Made Widiana mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengelola limbah dengan maksimal.

Selama ini limbah selalu ditampung pada bak yang disediakan. Bahkan perusahaan sudah menyiapkan lima bak penampungan limbah, hingga memenuhi ambang baku mutu.

“Kami sudah olah limbah sebaik mungkin. Sehingga air sisa limbah itu bisa dipakai menyiram tanaman.

Selokan itu memang sengaja kami buat untuk membuang air hujan, muaranya memang di pangkung itu,” kata Widana.

Menurutnya keluhan soal bau sudah berkali-kali dilakukan pengecekan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng.

Pihaknya pun sudah rutin melaporkan kondisi baku mutu limbah. Sejauh ini Widana mengaku tidak pernah ada masalah limbah, seperti yang dikeluhkan warga. 

BILA – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar peternakan babi di Desa Bila, mengeluhkan aroma limbah peternakan yang diduga dibuang ke pangkung alias jurang dekat pemukiman warga.

Akibatnya warga diganggu dengan aroma yang dihasilkan. Kondisi tersebut terjadi sejak Kamis (24/1) lalu.

Warga dibuat gelisah dengan bau pesing yang menyeruak ke rumah-rumah warga.

Setelah dilakukan pengecekan, sumber bau itu diduga berasal dari areal jurang dekat kandang peternakan babi yang dikelola PT. Anugerah Bersama Sukses (ABS).

Warga mendapati ujung selokan peternakan, berbatasan langsung dengan jurang. Diduga alir air limbah bekas peternakan, dibuang ke jurang tersebut.

Salah seorang warga, Jro mangku karda mengatakan, biasanya jurang itu hanya berisi air limpahan hujan.

Selebihnya tidak ada air di jurang tersebut. Belakang waga mendapati air berwarna coklat pekat dan menyebarkan bau pesing.

“Kami curiga kalau di pangkungan ini dibuang limbahnya. Biasanya di sini hanya aliran air hujan saja. Tapi ini ada air yang baunya pesing,” kata Karda.

Bau itu bukan hanya menggangu aktifitas warga setempat. Bau bahkan disebut menyebar hingga wahana foto selfie yang berada tak jauh dari kandang.

Sejumlah pengunjung disebut sempat mengeluhkan aroma tidak sedap, pada waktu-waktu tertentu.

“Baunya tidak tentu. Tergantung arah angin. Kami harap limbah ini segera ditangani. Kami khawatir ini malah memicu komplain dari pengunjung wahana,” kata Wayan Suarsana, pengelola wahana setempat.

Sementara itu Dirut PT. ABS I Made Widiana mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengelola limbah dengan maksimal.

Selama ini limbah selalu ditampung pada bak yang disediakan. Bahkan perusahaan sudah menyiapkan lima bak penampungan limbah, hingga memenuhi ambang baku mutu.

“Kami sudah olah limbah sebaik mungkin. Sehingga air sisa limbah itu bisa dipakai menyiram tanaman.

Selokan itu memang sengaja kami buat untuk membuang air hujan, muaranya memang di pangkung itu,” kata Widana.

Menurutnya keluhan soal bau sudah berkali-kali dilakukan pengecekan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng.

Pihaknya pun sudah rutin melaporkan kondisi baku mutu limbah. Sejauh ini Widana mengaku tidak pernah ada masalah limbah, seperti yang dikeluhkan warga. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/