25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:06 AM WIB

Tanam Mangrove, Gandeng Lintas Komunitas

NUSA DUA – Setelah menyapa krama Desa Dalung, Badung di event perdana Lomba Mancing dari rangkaian kegiatan Radar Bali Go Green sebagai bagian dari semarak 18th Radar Bali Anniversary, Jawa Pos Radar Bali kembali beraksi.

Kali ini lewat aksi sosial di bidang lingkungan bertajuk Radar Bali Green Up bersama Bali Airport Angkasa Pura, yang merupakan kegiatan tanam mangrove.

Event ini digelar pada Minggu (27/1) lalu di kawasan konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) yang berlokasi di Jalan Telaga Waja, Desa Adat Tengkulung, Kelurahan Tanjung Benoa, Badung.

Berbeda dengan aksi-aksi tanam mangrove lainnya, yang dilakukan Radar Bali ini terbilang menarik dan tak biasa.

Pasalnya, tak hanya dilakukan oleh unsur pimpinan, puluhan karyawan dan staf Radar Bali, sejumlah instansi dan komunitas lainnya turut ambil bagian dalam aksi social environment.

Ada sekitar 30 personel Kodim 1611/Badung yang diperkuat jajaran Koramil di sekitar Nusa Dua, ada juga 30 pengemudi ojek online GOJEK Bali,

Forum Peduli Mangrove (FPM) Bali, serta pencinta sepak bola Bali yang tergabung di Aremania Dewata dan Semeton Bali United Curva Sud Dewata.

“Total ada 200 orang lebih yang terlibat dalam aksi sosial Radar Bali Green Up ini untuk bersama-sama menanam 200 batang bibit mangrove varietas Rhizophora Mucronata,” sebut Sentot Prayogi, Ketua Panitia rangkaian HUT Radar Bali ke-18.

Di samping menanam mangrove, ratusan orang dengan mengusung atribut masing-masing ini juga terlibat dalam aksi bersih-bersih

sampah plastik di sekitar lokasi, yang dikenal kerap menjadi lokasi pembuangan sampah-sampah an-organik.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra yang ikut “nyemplung” menanam mangrove menitikberatkan soal kelangsungan hidup lewat save mangrove ini.

“Minimal apa yang kita tanam ini hidup. Tak hanya menanam, tentu harus dirawat,” ucapnya. Radar Bali Green Up, imbuh pejabat asli Buleleng ini, merupakan salah satu upaya membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.

“Radar Bali sangat inspiratif. Ada rasa kepedulian. Sebagai pilar bangsa memberikan suatu motivasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

Dewa Mahendra sangat berharap 200 bibit mangrove yang ditanam dalam event Radar Bali Green Up diikuti oleh instansi lain, baik pemerintah maupun pihak swasta.

Sementara itu, mangrove varietas Rhizophora Mucronata merupakan jenis mangrove yang paling baik dan ideal untuk kelangsungan hidup kawasan pesisir.

Menurut perwakilan Forum Peduli Mangrove Bali Lanang Sudira, pohon jenis ini bisa mencapai ketinggian 27 meter dengan diameter batang hingga 70 centimeter.

Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah juga sangat sempurna.

“Rhizophora Mucronata  memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat kecil, khususnya nelayan. Udang, kepiting, dan biota laut bermanfaat

lainnya biasa hidup di akar mangrove jenis ini,” ungkapnya. 200 bibit ini sendiri diambil dari Persemaian Permanen Suwung Kauh, Denpasar.

Di lain pihak, Kasiter Komando Resort Militer (Korem) 163/Wirasatya, Letkol Inf. Frandi Siboro mengatakan, karya bhakti penanam mangrove

yang disinergikan dengan HUT Radar Bali ke-18 ini diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan pesisir dan laut, sejalan dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

“Radar Bali Green Up berupa penanaman mangrove dapat menahan laju erosi, abrasi, tsunami, dan kepunahan flora dan fauna,” tandasnya.

Kodim 1611/Badung juga rutin melaksanakan program serupa berupa Serbuan Teritorial yang mengeratkan hubungan TNI dan masyarakat.

Dandim 1611/Badung yang berhalangan hadir diwakili oleh Danramil 1611-08 Kuta Selatan, Mayor Inf . Gede Nariada didampingi Pasiter Kodim Badung, Kapten Infantri I Wayan Sudana. (rba)

NUSA DUA – Setelah menyapa krama Desa Dalung, Badung di event perdana Lomba Mancing dari rangkaian kegiatan Radar Bali Go Green sebagai bagian dari semarak 18th Radar Bali Anniversary, Jawa Pos Radar Bali kembali beraksi.

Kali ini lewat aksi sosial di bidang lingkungan bertajuk Radar Bali Green Up bersama Bali Airport Angkasa Pura, yang merupakan kegiatan tanam mangrove.

Event ini digelar pada Minggu (27/1) lalu di kawasan konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) yang berlokasi di Jalan Telaga Waja, Desa Adat Tengkulung, Kelurahan Tanjung Benoa, Badung.

Berbeda dengan aksi-aksi tanam mangrove lainnya, yang dilakukan Radar Bali ini terbilang menarik dan tak biasa.

Pasalnya, tak hanya dilakukan oleh unsur pimpinan, puluhan karyawan dan staf Radar Bali, sejumlah instansi dan komunitas lainnya turut ambil bagian dalam aksi social environment.

Ada sekitar 30 personel Kodim 1611/Badung yang diperkuat jajaran Koramil di sekitar Nusa Dua, ada juga 30 pengemudi ojek online GOJEK Bali,

Forum Peduli Mangrove (FPM) Bali, serta pencinta sepak bola Bali yang tergabung di Aremania Dewata dan Semeton Bali United Curva Sud Dewata.

“Total ada 200 orang lebih yang terlibat dalam aksi sosial Radar Bali Green Up ini untuk bersama-sama menanam 200 batang bibit mangrove varietas Rhizophora Mucronata,” sebut Sentot Prayogi, Ketua Panitia rangkaian HUT Radar Bali ke-18.

Di samping menanam mangrove, ratusan orang dengan mengusung atribut masing-masing ini juga terlibat dalam aksi bersih-bersih

sampah plastik di sekitar lokasi, yang dikenal kerap menjadi lokasi pembuangan sampah-sampah an-organik.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra yang ikut “nyemplung” menanam mangrove menitikberatkan soal kelangsungan hidup lewat save mangrove ini.

“Minimal apa yang kita tanam ini hidup. Tak hanya menanam, tentu harus dirawat,” ucapnya. Radar Bali Green Up, imbuh pejabat asli Buleleng ini, merupakan salah satu upaya membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.

“Radar Bali sangat inspiratif. Ada rasa kepedulian. Sebagai pilar bangsa memberikan suatu motivasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

Dewa Mahendra sangat berharap 200 bibit mangrove yang ditanam dalam event Radar Bali Green Up diikuti oleh instansi lain, baik pemerintah maupun pihak swasta.

Sementara itu, mangrove varietas Rhizophora Mucronata merupakan jenis mangrove yang paling baik dan ideal untuk kelangsungan hidup kawasan pesisir.

Menurut perwakilan Forum Peduli Mangrove Bali Lanang Sudira, pohon jenis ini bisa mencapai ketinggian 27 meter dengan diameter batang hingga 70 centimeter.

Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah juga sangat sempurna.

“Rhizophora Mucronata  memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat kecil, khususnya nelayan. Udang, kepiting, dan biota laut bermanfaat

lainnya biasa hidup di akar mangrove jenis ini,” ungkapnya. 200 bibit ini sendiri diambil dari Persemaian Permanen Suwung Kauh, Denpasar.

Di lain pihak, Kasiter Komando Resort Militer (Korem) 163/Wirasatya, Letkol Inf. Frandi Siboro mengatakan, karya bhakti penanam mangrove

yang disinergikan dengan HUT Radar Bali ke-18 ini diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan pesisir dan laut, sejalan dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

“Radar Bali Green Up berupa penanaman mangrove dapat menahan laju erosi, abrasi, tsunami, dan kepunahan flora dan fauna,” tandasnya.

Kodim 1611/Badung juga rutin melaksanakan program serupa berupa Serbuan Teritorial yang mengeratkan hubungan TNI dan masyarakat.

Dandim 1611/Badung yang berhalangan hadir diwakili oleh Danramil 1611-08 Kuta Selatan, Mayor Inf . Gede Nariada didampingi Pasiter Kodim Badung, Kapten Infantri I Wayan Sudana. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/