LOVINA – Endapan lumpur yang cukup tebal menutupi akses jalan menuju Pantai Binaria, pagi kemarin (29/1).
Hal itu menyebabkan akses jalan menuju ikon wisata Kabupaten Buleleng itu, terlihat kumuh. Bukan hanya pelaku usaha setempat, wisatawan pun mengeluhkan kondisi tersebut.
Lumpur mulai mengendap, setelah jalan tersebut terendam banjir. Hujan yang terjadi pada Selasa dini hari, mengakibatkan air bercampur lumpur mengalir ke arah Jalan Pantai Binaria.
Alhasil saat air surut, lumpur pun mengendap. Salah seorang pengusaha setempat Made Adri menuturkan, gorong-gorong di tepi Jalan Raya Singaraja-Seririt, tak mampu menampung luapan air.
Sehingga air mengarah ke Jalan Pantai Binaria, yang notabene lokasinya lebih rendah dari jalan utama. “Kondisinya parah. Bukan cuma lumpur saja. Sampah dan ranting pohon juga berserakan di jalan,” katanya.
Kadek Ariasa, warga setempat juga mengeluhkan hal serupa. Ia mendesak pemerintah segera memperbaiki saluran air di sepanjang Jalan Pantai Binaria.
Sebab tiap musim penghujan, kawasan itu kerap terendam banjir. Menurutnya, biang kerok banjir di Jalan Pantai Binaria, disebabkan gorong-gorong yang sempit dan dangkal.
Akibatnya saat hujan lebat turun, gorong-gorong tak mampu menerima limpahan air hujan. Sehingga air mengalir ke Jalan Binaria.
Selain itu banyaknya sampah yang masuk ke gorong-gorong, juga memengaruhi kondisi tersebut. Terlebih lagi, gorong-gorong belum pernah dibersihkan beberapa tahun terakhir.
“Kalau bisa, tolong segera diperbaiki. Kalau perlu dibuatkan gorong-gorong yang bagus di sepanjang jalan Pantai Binaria ini. Malu sama turis kalau terus-terusan seperti ini tiap musim hujan,” ujarnya.