33.5 C
Jakarta
23 Oktober 2024, 17:34 PM WIB

Ngeri…Rawan Longsor, Potongan Tubuh Korban Sutarsana Ditinggal di TKP

RadarBali.com – Pencarian terhadap korban Ketut Sutarsana, 52, warga Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, resmi dihentikan kemarin (4/9).

Pencarian terpaksa dihentikan karena lokasi terlalu riskan. Bahkan sempat terjadi beberapa kali longsor susulan, saat tim melakukan evakuasi.

Ya, pasca berhasil mengevakuasi korban selamat Komang Kardiasa, 27, Minggu (3/9) petang, pencarian kembali dilanjutkan.

Proses pencarian bukan hanya melibatkan warga, Polsek Tejakula, Koramil Tejakula, dan warga setempat.

Badan SAR Nasional, Direktorat Sabhara Polda Bali, serta Palang Merah Indonesia (PMI) ikut memperkuat tim.

Saat melakukan evakuasi, sempat terjadi tiga kali longsor susulan. Dua longsor susulan terjadi pada Minggu malam.

Satu longsor susulan lainnya, terjadi pada Senin pagi. Tim terpaksa melakukan evakuasi ekstra hati-hati dan menggunakan alat manual.

Meski telah membawa breaker, tim penyelamatan tak berani menggunakan. Getaran yang terlalu keras, memicu terjadinya longsor susulan.

Tim SAR sempat berupaya menggunakan dua utas tali untuk memindahkan batu. Ternyata kedua tali itu putus terkena gesekan batu pilah.

Upaya memindahkan batu menggunakan katrol juga tak banyak membuahkan hasil. Sempat muncul rasa putus asa, tetapi warga terus mendorong tim melakukan evakuasi dan bahu membahu membantu proses evakuasi.

Akhirnya sekitar pukul 03.00 Senin (4/9) dini hari, jenazah Ketut Sutarsana berhasil diselamatkan. Hanya tubuh bagian kepala hingga betis yang berhasil diselamatkan.

Sementara mulai dari betis hingga telapak kaki, tidak ditemukan. Diduga kaki korban terpotong batu pilah dan tertimbun batu raksasa yang berukuran diameter hingga lima meter.

Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Buleleng. “Kondisinya memang sudah putus seperti itu. Saat kami tarik, memang putus. Tidak ada kakinya, mulai dari lutut ke bawah. Apakah kakinya memang ada di sana, atau di tempat lain masih tertimpa batu yang besar itu, kami belum tahu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur.

Tim sempat melanjutkan pencarian pada Senin pagi, untuk mencari potongan tubuh korban yang tertinggal.

Sayangnya pencarian tak berjalan maksimal. Saat tim baru memulai proses evakuasi, kembali terjadi longsor susulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah tambang batu pilah di Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, longsor dan menimpa dua orang pekerja tambang setempat.

Seorang pekerja, Komang Kardiasa, 27, berhasil diselamatkan dengan kondisi luka berat. Sementara seorang lainnya, Ketut Sutarsana, 52, tewas di tempat kejadian. 

RadarBali.com – Pencarian terhadap korban Ketut Sutarsana, 52, warga Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, resmi dihentikan kemarin (4/9).

Pencarian terpaksa dihentikan karena lokasi terlalu riskan. Bahkan sempat terjadi beberapa kali longsor susulan, saat tim melakukan evakuasi.

Ya, pasca berhasil mengevakuasi korban selamat Komang Kardiasa, 27, Minggu (3/9) petang, pencarian kembali dilanjutkan.

Proses pencarian bukan hanya melibatkan warga, Polsek Tejakula, Koramil Tejakula, dan warga setempat.

Badan SAR Nasional, Direktorat Sabhara Polda Bali, serta Palang Merah Indonesia (PMI) ikut memperkuat tim.

Saat melakukan evakuasi, sempat terjadi tiga kali longsor susulan. Dua longsor susulan terjadi pada Minggu malam.

Satu longsor susulan lainnya, terjadi pada Senin pagi. Tim terpaksa melakukan evakuasi ekstra hati-hati dan menggunakan alat manual.

Meski telah membawa breaker, tim penyelamatan tak berani menggunakan. Getaran yang terlalu keras, memicu terjadinya longsor susulan.

Tim SAR sempat berupaya menggunakan dua utas tali untuk memindahkan batu. Ternyata kedua tali itu putus terkena gesekan batu pilah.

Upaya memindahkan batu menggunakan katrol juga tak banyak membuahkan hasil. Sempat muncul rasa putus asa, tetapi warga terus mendorong tim melakukan evakuasi dan bahu membahu membantu proses evakuasi.

Akhirnya sekitar pukul 03.00 Senin (4/9) dini hari, jenazah Ketut Sutarsana berhasil diselamatkan. Hanya tubuh bagian kepala hingga betis yang berhasil diselamatkan.

Sementara mulai dari betis hingga telapak kaki, tidak ditemukan. Diduga kaki korban terpotong batu pilah dan tertimbun batu raksasa yang berukuran diameter hingga lima meter.

Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Buleleng. “Kondisinya memang sudah putus seperti itu. Saat kami tarik, memang putus. Tidak ada kakinya, mulai dari lutut ke bawah. Apakah kakinya memang ada di sana, atau di tempat lain masih tertimpa batu yang besar itu, kami belum tahu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur.

Tim sempat melanjutkan pencarian pada Senin pagi, untuk mencari potongan tubuh korban yang tertinggal.

Sayangnya pencarian tak berjalan maksimal. Saat tim baru memulai proses evakuasi, kembali terjadi longsor susulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah tambang batu pilah di Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, longsor dan menimpa dua orang pekerja tambang setempat.

Seorang pekerja, Komang Kardiasa, 27, berhasil diselamatkan dengan kondisi luka berat. Sementara seorang lainnya, Ketut Sutarsana, 52, tewas di tempat kejadian. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/