33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 11:56 AM WIB

Wisman Tiongkok Mendominasi, Akhir Semester I Tembus 3,5 Juta

RadarBali.com – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mendatangi Bali melalui jalur udara mengalami peningkatan cukup drastis.

Berdasar data yang dirilis Bandara I Gusti Ngurah Rai, jumlah wisman yang datang ke Bali melalui bandara internasional mencapai 3,5 juta.

Jumlah ini tercatat hingga memasuki awal semester II 2017. Dibanding tahun lalu dengan periode yang sama, naik mencapai 22,18 persen.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan, secara keseluruhan yang datang melalui jalur udara didominasi wisman asal Tiongkok.

Wisman asal negeri Tirai Bambu itu menempati urutan tertinggi dengan jumlah kunjungan mencapai 896 ribu, atau 25 persen dari seluruh wisman yang berkunjung ke Bali.

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016, sebanyak 559 ribu wisman Tiongkok, maka tahun ini tumbuh 60,2 persen,” ujar Yanus, kemarin (4/9).

Yanus mengungkapkan, selama dua tahun terakhir Tiongkok memang mendominasi. Ini menggeser wisman asal Australia yang dulu selalu menempati posisi teratas kunjungan terbanyak.

Hingga saat ini, jumlah kunjungan wisman asal Australia mencapai 632 ribu orang. “Selain Tiongkok dan Australia, India juga mulai mengalami peningkatan. Jumlahnya mencapai 234 ribu,” jelasnya.

Tahun 2017 ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai ditargetkan mendatangkan 5,58 juta wisman. Melihat catatan hingga bulan Juli yang mencapai hampir 64 persen dari target plus pertumbuhan penumpang moda transportasi udara yang naik signifikan, dia optimis bisa memenuhi target tersebut.

“Bulan lalu kami bahkan yang pertama kali menerima penerbangan Mehan Air  dari Teheran Iran. Bali adalah destinasi pertama di Indonesia yang disasar Mehan Air,” Kata Yanus.

Tren peningkatan wisatawan asal Timur Tengah tahun ini secara persentase mengalami peningkatan 2 kali lipat atau 100 persen dibandingkan tahun lalu.

Tahun 2016 lalu, periode Januari sampai Juli ada 17 ribu lebih, sedangkan tahun ini mencapai 35 ribu. “Sepertinya ini dampak positif dari kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali akhir awal Maret lalu,” ucapnya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana mengatakan, pertumbuhan wisman Tiongkok yang datang ke Bali didukung beberapa faktor.

Selain keberadaan jumlah penduduk yang cukup padat yakni mencapai 1,4 miliar, animo masyarakat untuk melakukan perjalanan ke luar negeri cukup tinggi.

Selain itu, saat ini kondisi perekonomian Tiongkok juga cukup bagus. “Informasi yang saya dapat, ada 250 juta warga Tiongkok yang telah memiliki paspor, dan 500 juta orang siap bepergian ke luar negeri. Kalau 1 persen saja ke berkunjung ke Bali, jadi sekitar 2,5 juta. Sedangkan saat ini masih 1,5 juta,” pungkasnya

RadarBali.com – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mendatangi Bali melalui jalur udara mengalami peningkatan cukup drastis.

Berdasar data yang dirilis Bandara I Gusti Ngurah Rai, jumlah wisman yang datang ke Bali melalui bandara internasional mencapai 3,5 juta.

Jumlah ini tercatat hingga memasuki awal semester II 2017. Dibanding tahun lalu dengan periode yang sama, naik mencapai 22,18 persen.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan, secara keseluruhan yang datang melalui jalur udara didominasi wisman asal Tiongkok.

Wisman asal negeri Tirai Bambu itu menempati urutan tertinggi dengan jumlah kunjungan mencapai 896 ribu, atau 25 persen dari seluruh wisman yang berkunjung ke Bali.

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016, sebanyak 559 ribu wisman Tiongkok, maka tahun ini tumbuh 60,2 persen,” ujar Yanus, kemarin (4/9).

Yanus mengungkapkan, selama dua tahun terakhir Tiongkok memang mendominasi. Ini menggeser wisman asal Australia yang dulu selalu menempati posisi teratas kunjungan terbanyak.

Hingga saat ini, jumlah kunjungan wisman asal Australia mencapai 632 ribu orang. “Selain Tiongkok dan Australia, India juga mulai mengalami peningkatan. Jumlahnya mencapai 234 ribu,” jelasnya.

Tahun 2017 ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai ditargetkan mendatangkan 5,58 juta wisman. Melihat catatan hingga bulan Juli yang mencapai hampir 64 persen dari target plus pertumbuhan penumpang moda transportasi udara yang naik signifikan, dia optimis bisa memenuhi target tersebut.

“Bulan lalu kami bahkan yang pertama kali menerima penerbangan Mehan Air  dari Teheran Iran. Bali adalah destinasi pertama di Indonesia yang disasar Mehan Air,” Kata Yanus.

Tren peningkatan wisatawan asal Timur Tengah tahun ini secara persentase mengalami peningkatan 2 kali lipat atau 100 persen dibandingkan tahun lalu.

Tahun 2016 lalu, periode Januari sampai Juli ada 17 ribu lebih, sedangkan tahun ini mencapai 35 ribu. “Sepertinya ini dampak positif dari kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali akhir awal Maret lalu,” ucapnya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana mengatakan, pertumbuhan wisman Tiongkok yang datang ke Bali didukung beberapa faktor.

Selain keberadaan jumlah penduduk yang cukup padat yakni mencapai 1,4 miliar, animo masyarakat untuk melakukan perjalanan ke luar negeri cukup tinggi.

Selain itu, saat ini kondisi perekonomian Tiongkok juga cukup bagus. “Informasi yang saya dapat, ada 250 juta warga Tiongkok yang telah memiliki paspor, dan 500 juta orang siap bepergian ke luar negeri. Kalau 1 persen saja ke berkunjung ke Bali, jadi sekitar 2,5 juta. Sedangkan saat ini masih 1,5 juta,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/