AMLAPURA – Menyambut Karya Tawur Agung Panca Wali Krama, di Pura Penataran Agung Besakih, panitia Gerakan Kedas Sampah Plastik (Gedasamtik) DPP Peradah Bali dan PD KMHDI Bali gelar Kedas Sampah Plastik, kemarin (2/2).
Diikuti puluhan ribu warga berbagai komponen sejak pagi. Selain masyarakat umum, juga libatkan mahasiswa dan pelajar.
Bahkan, setiap sekolah di Karangasem, mulai SMP dan SMA turut aksi ini. TNI dan Polri ngayah bersama warga. Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Arta Ardana Sukawati alias Tjok Ace pun berbaur.
Even ini dimotori KMHDI Bali, Peradah Bali, serta Komunitas Meja Bundar Karangasem. Gubernur Koster di Jaba Pura Penataran Agung Besakih mengatakan, sangat mengapresiasi gerakan tersebut.
Koster mengakui, aksi ini sejalan visi dan misi Pemprov Bali; Nangun Sad Kertih Loka Bali. ’’Saya sangat mengapresiasi gerakan ini,
saya terima kasih kepada KMHDI Bali dan juga Peradah yang telah menjadi motor gerakan ini,” ujar Koster yang hadir dengan pakaian adat madnya dan kaos oblong putih.
Kata Koster, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mengatur penggunaan tas plastik sekali pakai.
Langkah ini, guna mengurangi sampah plastik di Bali yang bisa mengancam lingkungan. Koster mengakui, Pergub ini yang pertama kali di Indonesia, terkait pengaturan sampah plastik.
Sehingga, mendapat apresiasi secara nasional. Bahkan, internasional. ’’Pergub ini mendapat respons positif, bahkan secara internasional,” ujarnya.
Karena sampah plastik merupakan masalah lingkungan, Koster mengajak semua komponen masyarakat mendukung gerakan mengurangi sampah plastik.
Gerakan ini akan terus menerus digaungkan. Sehingga, Gubernur mengajak semua komponen masyarakat, pemuda, pelajar, TNI, Polri, dan juga desa pakraman, serta perbekel.
Yakni, untuk mendukung gerakan ini. Koster juga berharap, Pemkab dan Kota di Bali mendukung gerakan ini dengan mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) atau Peraturan Walikota (Perwali).
Masalah sampah plastik merupakan masalah global dan harus ditangani bersama semua pihak. ’’Saya datang hari ini (kemarin, Red) ke Besakih untuk menghormati gerakan ini,” ujarnya disambut aplaus warga.
Sebelum aksi, dibacakan deklarasi; Komponen Masyarakat Bali Perangi Sampah Plastik. Isinya; kalau alam Bali sebagai tempat lahir harus dijaga kesucian dan kelestariannya.
Krama Bali harus siap menjaga Bali dari ancaman sampah. Terutama, sampah plastik yang akan merusak alam dan kesucian Bali.
Demi terwujudnya hal di atas, komponen masyarakat Bali berkomitmen menerapkan 3M. Menggunakan kembali, mengurangi, dan mengolah sampah dan tas plastik.
Koordinator aksi Ketut Sumendra yang juga Ketua Komunitas Meja Bundar Karangasem (KMB) mengatakan, aksi tersebut dilakukan di 21 titik di sekitar pura- pura di Besakih.
Di antaranya yang kondisinya paling parah di Tukad Goa Raja. Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa memaparkan, aksi bersih- bersih tersebut sudah sesuai yang tersurat dalam Lontar Siwa Gama. (rba/djo)