KUTA – Fenomena alam lagi-lagi muncul di langit Pulau Dewata. Setelah awan topi muncul di atas kawah Gunung Agung dan awan melilit di langit Tabanan, kemarin (13/2) muncul fenomena halo matahari di langit Pantai Kuta.
Fenomena ini sempat diabadikan netizen dan dibagikan di akun instagram. Terlihat, matahari dikelilingi oleh cahaya berbentuk lingkaran bundar di sekitarnya, seperti cincin cahaya.
Dikutip dari berbagai sumber, halo matahari merupakan sebuah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari. Apakah fenomena halo ini hanya terjadi di sekitar matahari? Tidak.
Fenomena halo bisa juga terjadi di sekitar bulan ataupun lampu penerangan jalan dan kadang-kadang di permukaan Bumi sendiri.
Fenomena halo ini biasa terjadi di berbagai sumber cahaya. Sebenarnya ada bermacam- macam fenomena halo.
Namun, pada umumnya halo matahari disebabkan karena adanya kristal es yang berada di awan cirrus yang dingin sudah berada di ketinggian 5 hingga 10 km di atas lapisan troposfer.
Fenomena halo matahari sangat bergantung pada bentuk dan juga arah kristal es. Jadi, fenomena halo matahari ini sangat erat kaitannya dengan adanya kristal es yang berada di salah satu awan yang ada di angkasa, yakni awan cirrus.
Awan cirrus sendiri merupakan awan yang berbentuk tipis- tipis seperti bulu yang biasanya muncul tidak berkelompok. Apakah akan ada dampak dari fenomena ini?
Namun, sebagian masyarakat Indonesia sering mengaitkan fenomena ini dengan bencana alam yang akan terjadi (khususnya gempa bumi) beberapa hari setelahnya.
Hal ini karena beberapa kali menjelang gempa bumi besar yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia, fenomena halo matahari ini terjadi.