BANGLI –Keributan antar narapidana (napi) terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Buungan, Bangli, Jum’at (15/2) lalu.
Seorang napi bernama Indra Pratama, 35 dikeroyok 16 orang napi lainnya sekitar pukul 12.00 Wita.
Akibatnya korban mengalami pendarahan di bagian mata sebelah kiri, bibir lecet, bagian kepala belakang mengalami benjol besar dan bengkak pada pinggang sebelah kiri.
Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan. 16 napi pelaku langsung diciduk dan diamankan. 16 napi yang terlibat penggeroyokan itu antara lain Marselinus Foni, Ngurah Oki Wisnu Murti,
Ngakan Gede Bayunu, Made Narta Bujangga, Ida Bagus Nyoman Sutama, Muchamad als Abi, Fernando Bobe Asa, Ida Bagus Putu Darma Putra, Putu Suara Mahardika,
Muhammad Ridha als Jodi, Khoirul Anam, I Made Wirawan, Novan Adi Hariyanto, Gusti Ngurah Yuliana, I Gede Gunawan Suteja dan I Made Agus Sastrawan.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, pascainsiden penggeroyokan, 16 napi pelaku langsung diamankan.
Mereka ditahan di ruang khusus isolasi Lapas Narkotika Buungan, Bangli. Menurut AKP Sulhadi, kejadian berawal dari dari adanya isu bahwa korban dianggap sebagai SP (informan) Lapastik.
Isu itu membuat perasaan tidak nyaman bagi beberapa orang warga binaan Lapas karena merasa ruang gerak mereka terbatas.
“Akibat kecurigaan tersebut para pelaku langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban,” kata AKP Sulhadi.
Mantan Kanit Buser Polresta Denpasar ini mengungkapkan, begitu mendapat laporan, puluhan personel Polres Bangli langsung bergerak cepat mendatangi Lapastik yang dipimpin langsung Kabag Ops, Kompol Ngakan Putu Anom Semadi.
“Sebanyak 44 personel diterjunkan ke Lapastik. Hasil koordinasi dengan Kalapas, kita langsung melaksanakan penggeledahan ke semua napi dan ruang yang ditempatinya,” kata AKP Sulhadi.
Agar kejadian serupa tidak terjadi, Polres Bangli kedepannya akan membackup penuh Lapas Narkotika dan meningkatkan patroli rutin secara berkesinambungan.