DENPASAR – Stadion Surajaya Lamongan adalah stadion berkapasitas 14 ribu penonton yang menjadi markas Persela Lamongan.
Stadion ini sama seperti stadion yang lainnya di Indonesia. Hanya saja, tidak bagi Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.
Dalam dua musim terakhir ketika menukangi Persija Jakarta, Coach Teco sama sekali tidak pernah memetik satupun kemenangan.
Saat Liga 1 2017, Macan Kemayoran – julukan Persija Jakarta kalah tipis 1-0. Saat Liga 1 2018 musim lalu, lagi-lagi Persija harus dipermak oleh Laskar Joko Tingkir – julukan Persela Lamongan.
Kala itu, Persija dihajar dengan skor 2-0. Yang lebih menyakitkan tentu saja “Gol Tangan Tuhan” dari Diego Assis pda menit ke-84.
Terlihat jelas, Diego Assis mencetak gol dengan bantuan tangannya sendiri. Ini yang pasti akan sulit dilupakan oleh Teco sampai sekarang.
Nah, malam hari ini, Teco kembali bertandang ke Surajaya dengan amunisi baru di Bali United. Rekor Bali United di Stadion Surajaya tidak terlalu buruk.
Satu kali kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan adalah catatan yang dimiliki Serdadu Tridatu selama tiga musim terakhir di Surajaya.
Sudah saatnya Teco harus melupakan apa yang pernah menimpa Persija Jakarta dalam dua musim terakhir.
Yang harus dipikirkan pelatih berpaspor Brazil tersebut sekarang adalah bagaimana caranya untuk membuang sial di markas Persela.
Kemenangan tentu wajib diraih jika ingin mulus melenggang ke babak delapan besar. Dari babak 128 besar, baru kali ini Serdadu Tridatu bersua tim yang sama-sama berada di Liga 1.
Jika dilihat dari performa Persela, skuad asuhan Aji Santoso ini bisa dikatakan masih sedikit pincang. Empat pemain asing mereka sebelumnya dibuang dan digantikan dengan pemain asing anyar.
Mereka masih belum banyak beradaptasi. Hasilnya terlihat ketika leg kedua babak 32 besar Piala Indonesia 2018 menghadapi Persik Kendal.
Fahmi Al Ayubi dkk kalah 1-0 menghadapi klub penghuni Liga 2 tersebut. Sebaliknya, Bali United belum sekalipun menelan kekalahan sejak babak 128 besar.
Gawang Serdadu Tridatu juga belum pernah kebobolan sama sekali. Masalah adaptasi dari Kei Hirose, Jose Sardon, Jairo Rodrigues, dan Washington Brandao menjadi perhatian khusus Aji Santoso.
Eks arsitek Arema FC ini mengaku bahwa waktu adaptasi keempat pemain asing masih cukup minim.
“Kondisi terakhir semua pemain dalam kondisi yang baik. Empat pemain asing bisa saya jadikan starter. Semua dalam kondisi siap main.
Saya pikir, semua pemain asing sudah terbiasa. Mereka memiliki pengalaman yang bagus di klub mereka terdahulu. Saat official training, semuanya melakukan adaptasi,” kata Aji Santoso.
“Mudah-mudahan dalam pertandingan di leg pertama kali ini, kami bisa bekerja keras dan bisa meraih hasil positif.
Semua orang sudah tahu bahwa materi tim Bali United cukup bagus dan kami sendiri bisa dikatakan sebagai tim baru. Kami baru satu minggu terakhir intens latihan,” tambahnya.
Di sisi Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sudha tahu apa yang harus dilakukan skuadnya kali ini. Kuncinya adalah adalah bagaimana caranya agar Serdadu Tridatu memiliki organisasi permainan yang bagus.
Pelatih yang sempat membesut Royal Thai Navy ini juga sudah paham apa yang harus dilakukan untuk meredam strategi Aji santoso.
“Kami sudah melihat mereka bermain saat babak 32 besar lalu. Kami sudah bekerja keras dalam latihan. Intinya, kami harus memiliki organisasi permainan yang bagus.
Jangan sampai kami mudah kehilangan bola. Intnya saya tidak mau terlalu banyak berkomentar,” pungkasnya.