33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:29 PM WIB

Pengeroyokan Napi Informan di Bangli, Sutrisno: Masalah Kecil Saja..

DENPASAR – Kasus pengeroyokan 2 orang narapidana (napi) yang diduga sebagai informan oleh belasan napi lainnya di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli, lalu hanya direspon sebagai masalah kecil.

Seperti ditegaskan Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali, Sutrisno. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sutrisno dengan santai menganggap jika kasus pengeroyokan antar napi yang terjadi di Lapastik Bangli dianggap sebagai hal yang biasa.

“Masalah kecil saja (pengeroyokan), enggak sampai besar. Itu biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sutrisno juga mengatakan jika para napi yang terlibat dalam kasus pengeroyokan di lapas selama dua hari berturut-turut yakni Kamis (14/2) dan Jumat (15/2) itu bukanlah pentolan. “Tapi bagi kami, tidak ada pentolan dan semuanya sama berstatus narapidana,”imbuhnya.

Untuk itu, guna mengantisipasi dan mencegah terulangnya kasus serupa, pihaknya telah melakukan tindakan.

 “Untuk mengamankan, kami pecah supaya tidak terjadi lagi. Kami jaga terus. Tapi walaupun dijagain terus, kesempatan untuk berkelahi itu kan tetap ada,” jawabnya.

Diketahui sebelumnya, dua napi narkoba, Indra Pratama dan Ida Bagus Suartama penghuni lapastik di kawasan kawasan Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli menjadi korban pengeroyokan oleh 16 napi lainnya. Pengeroyokan tersebut terjadi dua kali. Yakni

Kamis (14/2) dan Jumat (15/2) lalu

DENPASAR – Kasus pengeroyokan 2 orang narapidana (napi) yang diduga sebagai informan oleh belasan napi lainnya di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli, lalu hanya direspon sebagai masalah kecil.

Seperti ditegaskan Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali, Sutrisno. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sutrisno dengan santai menganggap jika kasus pengeroyokan antar napi yang terjadi di Lapastik Bangli dianggap sebagai hal yang biasa.

“Masalah kecil saja (pengeroyokan), enggak sampai besar. Itu biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sutrisno juga mengatakan jika para napi yang terlibat dalam kasus pengeroyokan di lapas selama dua hari berturut-turut yakni Kamis (14/2) dan Jumat (15/2) itu bukanlah pentolan. “Tapi bagi kami, tidak ada pentolan dan semuanya sama berstatus narapidana,”imbuhnya.

Untuk itu, guna mengantisipasi dan mencegah terulangnya kasus serupa, pihaknya telah melakukan tindakan.

 “Untuk mengamankan, kami pecah supaya tidak terjadi lagi. Kami jaga terus. Tapi walaupun dijagain terus, kesempatan untuk berkelahi itu kan tetap ada,” jawabnya.

Diketahui sebelumnya, dua napi narkoba, Indra Pratama dan Ida Bagus Suartama penghuni lapastik di kawasan kawasan Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli menjadi korban pengeroyokan oleh 16 napi lainnya. Pengeroyokan tersebut terjadi dua kali. Yakni

Kamis (14/2) dan Jumat (15/2) lalu

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/