NEGARA – Warga Banjar Pancaseming, Batuagung, Jembrana, Selasa (19/2) pukul 02.00 dini hari gempar.
Geger warga itu menyusul dengan tewasnya salah seorang warga yang nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di pohon cengkeh.
I Made Lastra, 58, warga Banjar Pancaseming yang sebelumnya mengidap sakit typus dan katarak menahun ini tewas dalam kondisi mengenaskan
Kapolsek Kota Negara Kompol I Ketut Maret dikonfirmasi terkait kasus ulah pati membenarkan.
Dijelaskan, kasus bunuh diri yang dilakukan Lastra pertama kali ditemukan oleh
Anak pertamanya I Putu Wira Utama,28.
Wira Utama yang panik melihat ayahnya tidak ada di dalam kamarnya kemudian mengajak ibunya Sayu Komang Suarni,50, mencari korban.
Anak dan istri korban kemudian melakukan pencarian di sekitar rumah.
Hasilnya, sekitar pukul 02.00, ibu dan anak itu dikejutkan dengan sosok pria yang sudah dalam posisi tergantung di dahan pohon cengkeh di kebun sebelah rumahnya.
Melihat ayahnya yang sehari-hari sebagai petani itu tergantung dengan leher terjerat kain sarung yang biasa dikenakannya, saksi Wira Utama bersama ibunya lalu berusaha menurunkan mayat korban.
“Saat korban diturunkan sudah dalam keadaan meninggal dunia,”terang Maret.
Selanjutnya, atas kejadian itu, saksi melaporkan ke Klian Subak setempat lalu diteruskan ke Polsek Kota Negara.
Kemudian, usai menerima laporan, anggota Polsek Kota Negara bersata tim Inafis Polres Jembrana dan petugas medis dari Puskesmas Dangin Tukadaya langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan luar terhadap janasah Lastra.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan ditubuhnya dan murni karena gantung diri,” ujar Maret.
Sementara dari dugaan korban nekat bunuh diri, dari keterangan pihak keluaga, kata Maret, Lastra nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena putus asa akibat sakit typus dan katarak yang dideritanya bertahun-tahun dan tidak kunjung sembuh.
“Pihak korban telah menerima dan mengiklaskan atas kejadian ini. jenazahnya saat ini sudah disemayamkan di rumah duka,” pungkasnya