32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:58 PM WIB

Berangkat Sehat Walafiat, Tidur Ngorok di Bus, Penumpang Pahala Tewas

NEGARA – Penumpang, kru bus dan orang-orang yang berada di pelabuhan Gilimanuk, Rabu (20/2) petang geger.

Penyebabnya salah satu penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang akan menyeberang ke Jawa tewas mendadak didalam bus Pahala Kencana D 7698 AN.

Korban diketahui bernama Kholik, 27, warga Jalan Dieng RT 03, RW 011 Kelurahan Mulyoharjo, Pemalang, Jawa Tengah.

Kematian mendadak almarhum bermula saat dia menumpang bus Pahala Kencana untuk pulang kampung. Almarhum naik bus dari Terminal Mengwi, Badung.

Di dalam bus Kholik duduk bersama Moh Khamam Khamimi, 27, asal Desa Karang Dawa Margasari, RT 004/003, Desa Karang Dawa, Argasari, Tegal, Jawa Tengah.

Selama bus berjalan sampai di kota Negara, Kholik masih sehat-sehat saja. Namun, saat bus yang dikemudilan Atep Firgiawan, 31, warga Blok Pamaron RT 002 /RW 001, Desa Jati Pamor,

Kecamatan Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat itu sampai di kawasan hutan Cekik, sekitar pukul 18.10 tiba-tiba Kholik batuk – batuk.

Setelah batuk-batuk Kholik dilihat oleh Khamimi seperti orang tertidur dan mengeluarkan suara ngorok.

Karena dikira tidur Khamimi dan penumpang lainnya tidak terlalu memperdulikan. “Saya kira dia tidur ngorok,” ujar Khamimi.

Namun saat bus sampai di areal pelabuhan Gilimanuk untuk menunggu naik kapal, Khamimi curiga karena melihat Kholik sudah tidak  bernafas dan bergerak lagi.

Mulutnya kemudian mengeluarkan cairan seperti air ludah, dan tercium bau  kotoran manusia. Khamimi lalu melapor kepada kru bus baik sopir maupun kernetnya.

Lalu kru bus melapor ke polisi yang bertugas di pelabuhan. Setelah diperiksa bus kemudian diarahkan ke Puskesmas Gilimanuk.

Kholik lalu diturunkan dan diberikan penanganan medis oleh doktet Andre Christian Cundawani. Tapi, setelah dilakukan Resusitasi/kejut Jantung dan Paru Kholik sudah tidak ada denyut nadi dan tidak ada napas.

“Oleh dokter dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 18.30,” ungkap Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa.

Menurut keterangan dokter, Kholik meninggal karena sakit mengingat di dalam tas korban di temukan obat sejenis obat maag, dan obat paracetamol serta hufadon.

“Dari pemeriksaan luar pada jenasah Kholik tidak ditemukan adanya luka-luka dan tidak adanya tanda-tanda bekas kekerasan.

Jenasah Kholik lalu dititipkan ke RSU Negara sambil menunggu keluarganya datang menjemput,” ujarnya.

NEGARA – Penumpang, kru bus dan orang-orang yang berada di pelabuhan Gilimanuk, Rabu (20/2) petang geger.

Penyebabnya salah satu penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang akan menyeberang ke Jawa tewas mendadak didalam bus Pahala Kencana D 7698 AN.

Korban diketahui bernama Kholik, 27, warga Jalan Dieng RT 03, RW 011 Kelurahan Mulyoharjo, Pemalang, Jawa Tengah.

Kematian mendadak almarhum bermula saat dia menumpang bus Pahala Kencana untuk pulang kampung. Almarhum naik bus dari Terminal Mengwi, Badung.

Di dalam bus Kholik duduk bersama Moh Khamam Khamimi, 27, asal Desa Karang Dawa Margasari, RT 004/003, Desa Karang Dawa, Argasari, Tegal, Jawa Tengah.

Selama bus berjalan sampai di kota Negara, Kholik masih sehat-sehat saja. Namun, saat bus yang dikemudilan Atep Firgiawan, 31, warga Blok Pamaron RT 002 /RW 001, Desa Jati Pamor,

Kecamatan Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat itu sampai di kawasan hutan Cekik, sekitar pukul 18.10 tiba-tiba Kholik batuk – batuk.

Setelah batuk-batuk Kholik dilihat oleh Khamimi seperti orang tertidur dan mengeluarkan suara ngorok.

Karena dikira tidur Khamimi dan penumpang lainnya tidak terlalu memperdulikan. “Saya kira dia tidur ngorok,” ujar Khamimi.

Namun saat bus sampai di areal pelabuhan Gilimanuk untuk menunggu naik kapal, Khamimi curiga karena melihat Kholik sudah tidak  bernafas dan bergerak lagi.

Mulutnya kemudian mengeluarkan cairan seperti air ludah, dan tercium bau  kotoran manusia. Khamimi lalu melapor kepada kru bus baik sopir maupun kernetnya.

Lalu kru bus melapor ke polisi yang bertugas di pelabuhan. Setelah diperiksa bus kemudian diarahkan ke Puskesmas Gilimanuk.

Kholik lalu diturunkan dan diberikan penanganan medis oleh doktet Andre Christian Cundawani. Tapi, setelah dilakukan Resusitasi/kejut Jantung dan Paru Kholik sudah tidak ada denyut nadi dan tidak ada napas.

“Oleh dokter dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 18.30,” ungkap Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa.

Menurut keterangan dokter, Kholik meninggal karena sakit mengingat di dalam tas korban di temukan obat sejenis obat maag, dan obat paracetamol serta hufadon.

“Dari pemeriksaan luar pada jenasah Kholik tidak ditemukan adanya luka-luka dan tidak adanya tanda-tanda bekas kekerasan.

Jenasah Kholik lalu dititipkan ke RSU Negara sambil menunggu keluarganya datang menjemput,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/