TABANAN – Kampanye Cawapres pasangan nomor urut 02 Sandiaga Uno di Bali, tidak semua berjalan mulus, Sabtu (23/2).
Dari rencana lima kabupaten yang dikunjungi, dipastikan masyarakat satu kabupaten di Tabanan, Bali menolak kehadiran Sandiaga Uno.
Sesuai rencana, Sandiaga Uno dijadwalkan Minggu (24/2) siang mengunjungi ke Banjar Dinas Pagi, Senganan, Penebel, Tabanan.
Namun, warga setempat menolak kehadiran pasangan Capres Prabowo Subianto ini. Surat penolakan ini tertuang melalui nomor : 10/DPP/II/2019 tertanggal 18 Februari 2019.
Surat itu ditandatangani langsung Kelian Adat Banjar Dinas Pagi I Nyoman Subagan dan mengetahui Kelian Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya, dan Bendesa Adat Pagi I Wayan Yastera.
Isi surat penolakan itu berbunyi, dengan ini kami warga masyarakat di desa pakraman Pagi sudah sepakat menolak kunjungan/kedatangan bapak Sandiaga Uno dalam kapasitas apapun, karena kami warga masyarakat Pagi tidak menginginkan situasi tidak kondusif. Karena kami sudah sepakat untuk mendukung kandidat/caleg maupun capres dari PDIP. Demi kelancaran pembangunan di desa pakraman pagi (pembangunan balai serbaguna).
Penolakan itu langsung direspons Sandiaga Uno. Di akun facebooknya, Sandi yang baru saja tiba di Bali langsung memberi jawaban.
“Hari ini saya akan berkeliling bertemu masyarakat di Kabupaten Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Kota Denpasar.
Untuk masyarakat di Kabupaten Tabanan. saya meminta maaf sebesar-besarnya karena harus saya harus membatalkan kunjungan saya ke sana demi menjaga situasi tetap kondusif.
Persatuan dan kerukunan antar masyarakat harus tetap menjadi yang utama. Semoga kita dapat dipertemukan setelah 17 April nanti,” tulis Sandiaga Uno dalam postingan di akun facebook miliknya.
Di sisi lain Kelian Adat Banjar Pagi I Nyoman Subagan yang dikonfirmasi mengakui jika adanya penolakan dari masyarakat Desa Pakraman Pagi, Desa Senganan.
Masyarakat khususnya di banjar dinas pagi sudah sepakat untuk mendukung caleg/capres dari partai PDIP yakni Jokowi – Ma’ruf Amin.
Karena bantuan pembangunan balai serbaguna (banjar) bantuan berasal caleg kabupaten PDIP. “Jadi itu sudah komitmen masyarakat untuk menolak kedatangan Sandi. Sesuai dengan kesepakatan pada 18 Februari lalu,” paparnya.
Kedatangan Sandiaga Uno di Bali sendiri berjalan dramatis. Usai turun dari pesawat dan mengunjungi masyarakat, kendaraan yang membawa Sandiaga diteriaki Jokowi…Jokowi…saat melintas di pintu keluar Bandara Ngurah Rai.