33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:15 PM WIB

Korban Belum Ditemukan, Kasek SMKN 1 Sebut Bukan Kegiatan Sekolah

SEMARAPURA – Salah seorang pelajar SMK Negeri 1 Nusa Penida, I Made Candra Udiana, 18, asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, dilaporkan terjatuh ke tebing Saren,

Dusun Saren, Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida saat berkemah bersama teman-teman dan gurunya di sekitar lokasi kejadian, Sabtu (23/2) sekitar pukul 22.00.

Hingga Minggu sore (24/2), korban tidak kunjung ditemukan. Akhirnya pihak keluarga menggelar ritual adat diiringi gambelan agar korban segera ditemukan.

Kepala SMK Negeri 1 Nusa Penida I Nyoman Dunia mengungkapkan, kegiatan berkemah yang dilakukan sejumlah muridnya itu bukan kegiatan sekolah.

Bahkan pihaknya mengaku tidak tahu-menahu tentang kegiatan tersebut sehingga tidak dalam pantauannya.

Sehingga pihaknya menduga jika kegiatan itu adalah kegiatan seru-seruan para siswa dalam mengisi akhir pekannya.

Terkait adanya seorang guru dalam kegiatan itu, pihaknya menduga guru tersebut dimungkinkan hadir karena diundang oleh para siswa.

“Kalau ada izin, tidak mungkin kami ajak anak ke tempat-tempat berbahaya seperti itu,” tandas I Nyoman Dunia.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pihak keluarga akhirnya menggelar ritual adat yang disertai dengan alunan gambelan dengan harapan korban segera ditemukan. 

SEMARAPURA – Salah seorang pelajar SMK Negeri 1 Nusa Penida, I Made Candra Udiana, 18, asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, dilaporkan terjatuh ke tebing Saren,

Dusun Saren, Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida saat berkemah bersama teman-teman dan gurunya di sekitar lokasi kejadian, Sabtu (23/2) sekitar pukul 22.00.

Hingga Minggu sore (24/2), korban tidak kunjung ditemukan. Akhirnya pihak keluarga menggelar ritual adat diiringi gambelan agar korban segera ditemukan.

Kepala SMK Negeri 1 Nusa Penida I Nyoman Dunia mengungkapkan, kegiatan berkemah yang dilakukan sejumlah muridnya itu bukan kegiatan sekolah.

Bahkan pihaknya mengaku tidak tahu-menahu tentang kegiatan tersebut sehingga tidak dalam pantauannya.

Sehingga pihaknya menduga jika kegiatan itu adalah kegiatan seru-seruan para siswa dalam mengisi akhir pekannya.

Terkait adanya seorang guru dalam kegiatan itu, pihaknya menduga guru tersebut dimungkinkan hadir karena diundang oleh para siswa.

“Kalau ada izin, tidak mungkin kami ajak anak ke tempat-tempat berbahaya seperti itu,” tandas I Nyoman Dunia.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pihak keluarga akhirnya menggelar ritual adat yang disertai dengan alunan gambelan dengan harapan korban segera ditemukan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/