SEMARAPURA – Rencana Pemkab Klungkung membuat Pelabuhan Segitiga Emas, tampaknya, tak bisa dibendung.
Bupati Suwirta telah mengajukan proposal pembangunan pelabuhan itu pemerintah pusat. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada kejelasan pembiayaan pelabuhan itu.
Yang menarik, saat pemerintah pusat belum memberi kepastian, kalangan swasta justru lebih ngebet mewujudkan proyek ini.
Bahkan, kalangan investor tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. Salah satunya dari Tiongkok.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirtamengungkapkan, ada puluhan ribu wisatawan yang keluar-masuk Nusa Penida untuk berwisata.
Kondisi itu mendorong lahirnya sejumlah pelabuhan ilegal yang berdampak pada rusaknya terumbu karang, dan membuat akses publik hampir tidak ada.
“Saya tidak mau nanti tanah-tanah negara ini semuanya dimanfaatkan untuk membuat pelabuhan. Kami bukan berpikir berapa pemda mendapatkan pendapatan dari pelabuhan,
tetapi keselamatan Nusa Penida dari kerusakan lingkungan dan isu mengenai Nusa Penida yang tidak memiliki pelabuhan yang baik, itu yang harus kami tangkal dulu.
Jangan sampai tamu-tamu yang datang merasa tidak nyaman sehingga membuat tamu tidak mau datang,” ujar Bupati Suwirta.
Untuk itu, pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang akan dibangun di Pantai Sampalan, Nusa Penida, Pantai Bias Munjul, Nusa Ceningan dan Pesinggahan, Kecamatan Dawan sebagai pintu masuk ke Nusa Penida terus diupayakan agar segera terealisasi.
Hanya saja, menurutnya, hingga saat ini pihak pusat belum memberikan kejelasan terkait usulannya tersebut.
“Untuk itu kami nanti akan berusaha datang ke Kementerian Perhubungan untuk membawa dokumen yang sudah siap.
Kalau misalnya dokumen-dokumen ini bisa diterima dan nanti bisa dibantu dari pusat, syukur lah kami menggunakan dana dari pusat,” katanya.
Tapi, jika ternyata tidak ada kejelasan dengan waktu yang cukup lama, pihaknya berencana untuk menjalin kerja sama dengan pihak swasta.
Menurutnya, sejak Januari lalu ada tiga investor yang menunjukkan ketertarikannya terhadap program tersebut. Tidak hanya dari Bali dan luar Bali, namun juga ada investor dari Tiongkok yang tertarik untuk berinvestasi.
“Bahkan, ada yang sudah mengajukan penawaran. Dan, pemerintah daerah akan presentasi di hadapan mereka. Nanti bentuk kerja samanya bagaimana, tentu kami tidak mau gegabah melaksanakan kerja sama ini,” terangnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, Pelabuhan Sampalan salah satu pelabuhan Segitiga Emas yang ditarget dapat dibangun di tahun 2020.
Untuk pelabuhan di Bias Munjul tinggal menunggu masterplan. Sedangkan pelabuhan Pasinggahan masih tahap Feasibility Study.
“Jika di tahun 2020 tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat maka akan mengambil langkah bekerja sama dengan pihak ketiga,” tegasnya.